Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Enam operator penyedia jasa pemandu obyek wisata Gua Pindul, Desa Bejiharjo, Karangmojo yang terdiri dari Meriwis Putih, Gelaran Indah, Karya Wisata, Sumber Banyumoto, Dewi Talimanan dan Nglancar Wisata mengadu ke Komisi B DPRD Gunungkidul terkait dengan pengelolaan obyek tersebut, Kamis (1/9/2016).
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Mereka berharap agar segera dibentuk Badan Usaha Milik Desa sehingga pengelolaan bisa maksimal dan tidak menimbulkan konflik internal.
Salah seorang perwakilan kelompok yang menamakan Persatuan Operator Wisata Desa Wisata Bejiharjo (POW Dewa Bejo) Joko Susilo mengatakan, bentuk aduan ke Komisi B DPRD Gunungkidul bukan pertama kali, karena di 2012 lalu juga pernah diselenggarakan audiensi.
Namun faktanya pertemuan tersebut urung membuahkan hasil karena pengelolaan Gua Pindul masih menyimpan konflik.
“Kami berharap di pertemuan ke dua bisa memberikan solusi sehingga perkembangan Pindul bisa lebih baik lagi,” kata Joko kepada wartawan, Kamis.
Menurut dia, praktik dalam pengelolaan masih dikuasai oleh segelintir kelompok yang bisa memasukkan wisatawan. Jika kondisi ini terus dibiarkan, ia yakin potensi konflik akan semakin meruncing. Oleh karenanya, Joko berharap ketegasan dari Pemerintah Kabupaten sehingga potensi konflik yang ada bisa diredam.
“Kami enam operator sudah sepakat dan siap dilebur menjadi satu dan untuk urusan pengelolaan bisa dibentuk BUMDes,” katanya.
Bersambung halaman 2
Menurut dia, dibentuknya BUMDes memiliki banyak manfaat. Selain mengurangi potensi konflik, dalam pengelolaan juga akan lebih tertata dan seluruh elemen yang ada masuk di dalamnya.
“Tidak hanya itu, dengan dibentuk BUMDes area cakupan destinasi wisata bisa lebih luas dan menyasar ke seluruh potensi di Bejiharjo,” ungkapnya.
Perwakilan POW yang lain, Saryanto menambahkan, pihaknya memiliki komitmen dan mau melebur jika benar akan dibentuk BUMDes. Menurut dia, dari sisi payung hukum, badan usaha ini juga lebih kuat dan bisa mengakomodasi seluruh kelompok.
“Kami juga berharap wacana tentang karcis masuk Pindul hanya satu jenis yang dikeluarkan Dewa Bejo ditinjau ulang kaerna itu bisa jadi celah terjadinya konflik,” ungkap Ketua Kelompok Mriwis Putih ini.
Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD Gunungkidul Sugito mengapresiasi atas keluhan yang disampaikan oleh pewakilan dari enam operator. Hanya saja, ia mengaku belum bisa memberikan keputusan karena harus dikoordinasikan dengan pemkab.
“Keluhan ini akan kami bahas di rapat lanjutan dengan pemkab. Namun yang jelas, kami siap memfasilitasi agar pengelolaan dan perkembangan Pindul bisa semakin baik lagi,” kata Sugito.
Di sisi lain, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Gunungkidul Saryanto mengaku siap memberikan fasilitas dalam upaya pendirian BUMDes di Bejiharjo. Tak hanya itu, dia juga siap memberikan pendampingan agar jalannya unit usaha itu bisa maksimal.
“Saya kira di akhir tahun nanti BUMDes sudah jadi. Harapannya dengan unit usaha itu, seluruh kelompok bisa terakomodasi dan tujuan satu pokdarwis satu destinasi bisa diwujudkan,” kata Saryanto.