Harianjogja.com, SLEMAN-Pelaksanaan program transmigrasi di Sleman salah satunya terganjal dengan perkembangan daerah asal.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Salah satu contohnya ialah calon transmigran asal Kecamatan Prambanan yang mengundurkan diri karena geliat wisata daerah.
Kasie Transmigrasi Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sleman, Yuni Kristiningsih mengatakan pernah ada 3 KK asal Prambanan yang mengundurkan diri.
“Membatalkan karena kawasan Prambanan, khususnya Breksi sangat berkembang jadi destinasi wisata baru,” ungkapnya, Senin (18/12/2017).
Menurutnya, pembatalan ini beralasan salah satunya ialah faktor ekonomi.
Prambanan sendiri relatif jarang menjadi daerah asal peminat program transmigrasi meskipun penawaran selalu dilakukan. Biasanya, peminat tertinggi berasal dari Tempel, Turi, Berbah, dan Kalasan. Sedangkan Kecamatan Minggir dan Moyudan sama sekali tidak pernah mengirimkan transmigran selama ini.
Yuni menilai hal ini disebabkan perkembangan pertanian di dua daerah itu cukup baik. Masyarakat setempat juga sangat kreatif dalam mengolah hasil pertaniannya sehingga bisa menjadi sumber penghidupan. Dengan demikian, masyarakat masih enggan mengikuti program transmigrasi yang mengharuskan warga berpindah kediaman hingga ke luar Pulau Jawa.