Pada suatu siang, Harian Jogja mencoba menelusuri pantai yang belum seterkenal Pantai Baron atau Pulang Syawal (Indrayanti). Akses pantai belum beraspal atau masih cor-blok. Mobil agak kesulitan apabila hendak menuju pantai ini.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Jalan menuju pantai searah dengan Pantai Siung. Sekitar 500 meter sebelum Pantai Siung, terdapat papan jalan kayu sederhana bertuliskan 'Pantai Jogan' pada kanan jalan. Hanya ada sedikit warung di pantai ini.
Sesampainya di pantai Jogan, hanya ada lima sepeda motor yang parkir. Kebanyakan pasangan muda-mudi yang berjalan-jalan menikmati Pantai Jogan. Pengunjung tidak berjalan-jalan di pasir pantai, tetapi bukit.
Pasalnya, bibir pantai ini cukup pendek. Untuk mencapainya pun, pengunjung perlu melewati batu-batu karang. Salah satu pengunjung asal Bantul, Anisa, 45, mengatakan tidak sengaja menemukan pantai ini.
“Saya sebenarnya mau ke Siung, sudah sampai sana kok ramai sekali. Terus lihat jalan menuju pantai ini,” katanya.
Anisa datang bersama anaknya. Mereka duduk di tepi bukit memandangi ombak yang berkali-kali menghajar karang. Salah satu keunikan pantai Jogan adalah keberadaan air terjunnya. Namun sayang, pada musim kemarau ini, pengunjung tidak dapat menyaksikannya karena sedang 'kering'. Air terjun itu biasanya jatuh ke bibir pantai. Pantai Jogan ini seolah tanpa 'grojogan' air.
Anisa mengatakan Pantai Jogan perlu dipromosikan agar menjadi wisata alternatif di Gunungkidul. “Jalannya juga perlu diperbaiki,” katanya.
Pantai ini merupakan pilihan tepat bagi wisatawan yang hendak menghabiskan waktu di tempat yang relatif sepi dan penuh suara dentuman ombak.