KULONPROGO—Hama wereng dan penyakit kresek (daun memerah) masih menjadi momok bagi para petani di wilayah Kecamatan Galur.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Ketua kelompok tani Sidoluhur II, Jogonalan, Tirtorahayu, Galur, Slamet Sriyono mengungkapkan, kedua jenis pengganggu perkembangan padi tersebut masih ditemukan di hampir seluruh area persawahan se-Kecamatan Galur.
“Kalau terlambat mencegah, perkembangannya bisa mengganggu tanaman padi,” ujarnya kepada Harian Jogja, Rabu (18/4).
Untuk mecegah meluasnya serangan dua jenis pengganggu tersebut, para petani biasa menggunakan cairan pestisida yang merupakan bentuk bantuan dari Dinas Pertanian dan Kehutanan Kulonprogo. Selain menggunakan cairan pestisida, para petani juga tengah mempelajari organisme pengendali hama untuk mengurangi penggunaan pestisida.
Selain persoalan hama wereng dan kresek, hujan deras yang turun menyebabkan banyak tumbuhan padi yang ambruk sehingga menebabkan kerugian pada petani. “Tanaman yang ambruk tidak terlalu luas, tapi tentu saja itu merugikan petani,” lanjutnya.(ali)