Harianjogja.com, KULONPROGO—Warga Pedukuhan Sidorejo, Desa Glagah, Kecamatan Temon, yang menolak jatah beras miskin (raskin) akhirnya mengambil alokasi bantuan tersebut di Balaidesa Glagah, Senin (26/5/2014) lalu.
Seperti diberitakan sebelumnya, Warga Pedukuhan Sidorejo, Desa Glagah, Kecamatan Temon, menolak jatah beras miskin (raskin). Sebanyak 25 dari 217 karung berisi raskin masih tersimpan di Balai Desa Glagah sejak Rabu (14/5/2014) lalu.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Kabarnya, keengganan menerima raskin ini berkaitan erat dengan sikap warga yang menolak rencana pembangunan bandara di Kulonprogo.
Kabag Kesra Desa Glagah, Eulis Yuliantiari, membenarkan 25 Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTSPM) sudah mengambil jatah raskin yang sebelumnya sempat ditolak.
"Sempat ada keterlambatan dalam penyaluran tapi dari laporan kader penanggulangan kemiskinan (KPK) jatah raskin sudah diambil," jelasnya. Ia enggan berkomentar soal penolakan raskin yang marak di wilayah Sidorejo baru-baru ini.
Kepala Bulog Divre DIY, Muhammad Iqbal, mengungkapkan, jika terjadi persoalan di tingkat RTSPM, maka raskin dapat diserahkan ke gudang Bulog dengan menggunakan berita acara penyerahan.
"Kalau kelamaan di balai desa dikhawatirkan beras akan rusak kualitasnya," tandasnya.