Madiunpos.com, PACITAN — Pencarian mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Muhammad Reza Suprayogi, 29, warga Wonogiri yang Jumat (1/1/2015) pagi hilang di Pantai Dangkal, Desa Worawari, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan terus berlangsung hingga Minggu (3/1/2015). Keluarga korban di Wonogiri dilaporkan Esposin harap-harap cemas menunggu hasil pencarian itu, sementara tim search and rescue (SAR) terpaksa dibagi karena adanya musibah serupa di Pantai Klayar, Kabupaten Pacitan.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan, Mujiharto, saat dihubungi melalui telepon oleh Kantor Berita Antara, Sabtu (2/1/2015) malam mengakui pecahnya konsentrasi tim SAR saat tersiar kabar empat wisatawan Pantai Klayar terseret ombak Laut Selatan Pulau Jawa. "Petugas gabungan yang semula konsentrasi melakukan penyisiran di Pantai Dangkal terpaksa kami pecah untuk melakukan penyisiran korban tenggelam di Pantai Klayar," kata Mujiharto.
Hingga 7 Hari Beberapa waktu sebelumnya, Mujiharto memastikan pengerahan seluruh kemampuan untuk menemukan mahasiswa UMS Solo yang hilang di Pantai Dangkal itu. "Seluruh tim gabungan sudah bergerak menyisir di sekitar perairan Dangkal maupun ke kawasan pesisir sekitarnya, namun belum ada tanda-tanda keberadaan korban," ujarnya kala itu.
Sesuai prosedur, katanya, pecarian terhadap Reza terus dilakukan hingga tujuh hari setelah dinyatakan hilang. Pencarian itu melibatkan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Pacitan, aparat Polres Pacitan, Kodim 0801 Pacitan, Badan Search and Rescue (SAR) Trenggalek, Tim Rescue Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) dan nelayan warga sekitar. Mereka memanfaatkan perahu nelayan maupun perahu karet SAR yang dilengkapi penginderaan seperti teropong dan global positioning system (GPS).
Reza dinyatakan hilang terseret ombak, Jumat pagi sekitar pukul 06.15 WIB, bersama empat kawan serombongannya. Kelima wisatawan asal Solo, Jawa Tengah itu semula mandi di Pantai Dangkal sembari berfoto bersama. Di tengah keasyikan mereka bermain air, tiba-tiba muncul ombak besar yang menyeret kelima orang tersebut.
Warga sekitar yang mengetahui kajadian dan rekan korban langsung memberikan pertolongan, empat orang berhasil ditemukan selamat, namun Reza hilang. Empat dari rombongan 14 mahasiswa UMS Solo yang selamat dari musibah itu adalah Shintia (DKI Jakarta), Fian, Romadhon (Kabupaten Boyolali), dan Ibrahim (Kabupaten Sukoharjo).
Ditunggu Keluarga Esposin di Wonogiri berhasil menemui Agung Nugroho, kerabat Reza. Ia bersama ayah Reza, Rusdi, hingga Sabtu (2/1/2015) pukul 17.00 WIB, masih menunggu proses pencarian di Pacitan. "Begitu mendapat kabar [pada Jumat], kami langsung berangkat ke Pacitan. Bapak korban juga ikut. Saat ini kami masih menunggu proses pencarian di bibir pantai," kata Agung saat dihubungi Esposin, Sabtu.
Menurut dia, Reza selama ini memang aktif sebagai pencinta alam. "Kemudian pada malam Tahun Baru, dia dan teman-temannya pergi ke Pacitan. Berangkat dari kampus pukul 22.00 WIB. Sampai di Pacitan sekitar pukul 02.00 WIB [Jumat (1/1)]. Kemudian pada pukul 06.15 WIB kejadian," kata dia.
Keluarga korharap, Reza dapat segera ditemukan. "Teman-temannya selamat. Saat ini mereka juga masih menunggu Reza ditemukan," kata dia.
Reza adalah putra keempat dari keluarga Rusdi, warga RT 3/RW 11, Giripurwo, Wonogiri. Sejak 1998 lalu dia kuliah di Jurusan Psikologi UMS. "Sebelumnya sempat kuliah di ISI [Institut Seni Indonesia] Solo selama dua tahun. Kemudian masuk ke UMS," kata dia.
Humas UMS, Anam Sutopo, mengonfirmasi Reza saat ini memang masih tercatat sebagai mahasiswa Psikologi UMS. "Iya, dia [Reza] mahasiswa Psikologi, masih aktif," kata dia.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya KLIK di sini untuk mengintip Kabar Sragen Terlengkap