Esposin, SLEMAN -- Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, buka suara terkait inisiatif warga yang telah memperbaiki jalur evakuasi Merapi di Kalurahan Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan, secara swadaya. Jalur tersebut tidak kunjung diperbaiki karena masuk dalam kawasan rawan bencana (KRB) III.
Warga di Kalurahan Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan, secara patungan memperbaiki jalan rusak di jalur evakuasi Merapi. Langkah ini dilakukan karena Pemkab Sleman tak kunjung bergerak meski kerap dilapori warga.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Sekretaris Daerah Sleman, Harda Kiswaya, mengatakan kendala untuk memperbaiki jalur evakuasi tersebut karena berada di KRB III. Mengacu pada beberapa regulasi, pelayanan masyarakat di KRB III lebih terbatas.
Namun melihat inisiatif warga tersebut, ia kemudian mendiskusikan masalah ini dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Dari koordinasi ini akan dilakukan perbaikan, karena jalan merupakan sarana prasarana yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat.
"Jawabannya kalau berkaitan dengan kebutuhan dasar masyarakat boleh dilakukan. Sarpras itu kebutuhan dasar," katanya.
Menindaklanjuti hal tersebut, pihaknya akan mengevaluasi sejumlah Peraturan Bupati turunan dari regulasi di atasnya, yang mengatur tentang layanan masyarakat di KRB III.
"Mungkin kami memahaminya tidak pas dengan filosofi yang membuat aturan itu," ungkapnya.
Ia menegaskan untuk perbaikan jalan yang merupakan jalur evakuasi tersebut negara harus hadir. Dengan evaluasi regulasi di tingkat kabupaten tersebut diharapkan tidak terjadi lagi hal serupa.
Terkait warga yang sudah patungan dan memperbaiki sendiri jalur evakuasi, ia mengapresiasi dan berterima kasih.
"Sebagai amal sedekahnya beliau. Kita hormati. Itu menunjukkan kalau pemerintah ga bisa, aku bisa sendiri," kata dia.
Kemudian Pemkab Sleman pun akan melanjutkan perbaikan jalur evakuasi di wilayah tersebut jika masih ada yang rusak.
"Kami akan evaluasi berkaitan kegiatan layanan di KRB III. Kami akan siapkan anggaran dan sebagainya," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Komunitas Siaga Merapi (KSM) Glagaharjo, Cangkringan, Rambat Wahyudi, menjelaskan perbaikan jalan tersebut dilakukan pada Jumat dan Sabtu (7-8/4/2023), sepanjang 4 km dari Dusun Singlar hingga bukit Klangon.
Untuk perbaikan jalan tersebut, warga patungan dan menghabiskan biaya sampai Rp100 juta. Warga berinisiatif untuk memperbaiki jalan tersebut karena selama ini tidak ada tindakan dari Pemkab Sleman. "Sudah dari 2010 tidak tersentuh perbaikan," ujarnya, Senin (10/4/2023).