Esposin, GUNUNGKIDUL -- Sekolah Dasar Negeri (SDN) Ngentak di Padukuhan Ngentak, Candirejo, Kapanewon Semin, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dipastikan tutup mulai 2024. Sekolah ini tutup karena kekurangan murid.
Warga yang berada di desa tersebut lebih memilih menyekolahkan anaknya di sekolahan di wilayah Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Desa Candirejo berbatasan langsung dengan Krajan, Sukoharjo.
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
Dukuh Ngentak, Sandi Eko Haryanto, mengatakan alasan penutupan regruping SDN Ngentak karena kekurangan murid. Sekolah negeri itu hanya memiliki murid sebanyak 15 orang.
Sekolah yang didirikan pada 1991 ini sebenarnya untuk melayani belajar bagi anak-anak di beberapa padukuhan di Kalurahan Candirejo seperti Ngentak, Geneng, Candi, hingga Dusun Karangjoho, Krajan, Sukoharjo, Jateng.
“Memang lokasinya berada di wilayah perbatasan,” kata Sandi kepada wartawan, Selasa (12/12/2022).
Meski demikian, ia tidak menampik saat ini banyak orang tua yang memilih menyekolahkan ke wilayah Sukoharjo seperti di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muhammadiyah, Watukelir di Desa Jatingarang, Weru, Sukoharjo. Secara letak, sekolah yang dituju lokasinya lebih jauh ketimbang di SDN Ngentak sehingga ada proses antar jemput pada anak bersekolah.
“Memang banyak warga yang menyekolahkan ke wilayah Sukoharjo. Jadi, berdampak pada jumlah murid di SDN Ngentak hingga akhirnya mau ditutup,” katanya.
Menurut dia, pada saat sekolah di tempatnya ditutup, kemungkinan besar para siswa juga lebih memilih bersekolah ke SD di wilayah Sukoharjo seperti di Desa Krajan dan Jatingarang. Hal ini dikarenakan lokasi rujukan di SDN Candirejo 1 lokasinya lebih jauh dibandingkan sekolah di wilayah Jateng.
“Aksesnya lebih dekat dan mudah ke sekolah di wilayah Sukoharjo,” katanya.
Kepala Bidang Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Gunungkidul, Hary Sulaksana, mengatakan rencana regrouping SDN Ngentak paling lambat dilaksanakan pada 2 Januari 2024. Rencananya siswa di sekolah ini akan digabungkan untuk bersekolah di SDN Candirejo 1.
“SK regrouping dari Bupati sudah turun,” katanya.
Meski demikian, Hary mengakui untuk sekolah rujukan para siswa diberikan keleluasaan dikarenakan tidak harus menuju ke sekolah yang ditunjuk.
“Kami serahkan orang tua, termasuk mau bersekolah di wilayah Jawa Tengah dipersilakan karena memang lokasinya berada di perbatasan,” kata Hary.