Esposin, SURABAYA -- Di masa pandemi, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur terus menggenjot program Pekarangan Pangan Lestari (Peka Pari).
Hal itu guna menggerakkan dan memberdayakan masyarakat dalam menyediakan pangan secara mandiri dari pekarangan sekaligus menekan biaya hidup sehari-hari.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
KPK Ungkap Edhy Prabowo Ditangkap terkait Penetapan Calon Eksportir Benih Lobster
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim, Hadi Sulistyo, mengatakan di masa pandemi seperti saat ini masyarakat harus benar-benar menghemat pengeluaran.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah mendorong masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan rumahnya untuk ditanami berbagai tanaman hortikultura.
Bikin Mewek, Kisah Gilang Jadi Tukang Parkir Demi Lunasi Kredit Motor Ayahnya
"Selain peran pemerintah dan petani, masyarakat juga dapat ikut andil dalam menjaga ketahanan pangan untuk menghindari krisis pangan. Masyarakat memiliki peluang untuk membangun kedaulatan dan kemandirian pangan melalui urban farming dari metode hidroponik," jelasnya kepada Bisnis/JIBI, Selasa (24/11/2020).
Meningkatkan Keberhasilan Kelompok
Dia menjelaskan kegiatan Peka Pari merupakan kegiatan pemberdayaan kelompok masyarakat untuk budidaya berbagai jenis tanaman berumur pendek seperti sayur, buah, umbi-umbian dan toga (tanaman obat keluarga), serta budidaya ikan lele dan ternak ayam.“Melalui kegiatan kebun bibit, demplot, pertanaman dan pascapanen serta pemasaran. Peran penyuluhan pertanian dalam pemberdayaan Peka Pari ini sangatlah penting untuk meningkatkan keberhasilan kelompok,” ujarnya.
Begini Reaksi Ketum Gerindra Prabowo Subianto Usai Edhy Prabowo Ditangkap KPK
Hadi menambahkan dari hasil pekarangan itu bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga tanpa harus keluar rumah di masa pandemi Covid-19 dan sekaligus dapat menghemat pengeluaran rumah tangga.
“Berdasarkan kajian ekonomi sangat membantu ekonomi rumah tangga dalam menghemat pengeluaran Rp750.000 hingga Rp1,2 juta/rumah tangga/bulan,” ujarnya.
Doorrr! Melawan Saat Ditangkap, Jambret Kambuhan Asal Sangkrah Solo Ditembak
Selain itu, lanjut Hadi, sebagian hasil pekarangan juga bisa dipasarkan sebagai sumber pendapatan yang dipasarkan melalui pasar modern dengan harga lebih tinggi.
Demikian pula hasil tanaman toga digunakan untuk minuman sehat yang banyak dicari masyarakat saat ini.
Kronologi Kecelakaan Maut Xenia dan Truk Adu Banteng di Sragen