Esposin, SEMARANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah (Jateng) memastikan sampai saat ini wilayahnya masih bebas atau nihil kasus cacar monyet atau monkey pox (Mpox). Hal itu menyusul hasil spesimen pasien asal Kabupaten Brebes yang sebelumnya dikabarkan suspek Mpox, dipastikan negatif.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinkes Jateng, Yunita Dyah Suminar, kepada Esposin, Selasa (10/9/2024). Ia mengatakan, hasil pemeriksaan sekaligus pengambilan sampel darah dari pasien asal Brebes itu telah keluar. Hasil itu menyatakan jika warga Brebes itu tidak menunjukan adanya tanda-tanda penyakit cacar monyet.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
“Sudah keluar, cacar biasa. Jadi nihil kasus [cacar monyet] Jawa Tengah,” kata Yunita.
Tak hanya itu, pasien asal Brebes berinisial E, 30, lanjut Yunita, kesehatannya juga telah membaik. Bahkan, pasien tersebut sudah boleh pulang atau tak lagi menjalani isolasi di rumah sakit.
“Pasien sudah sembuh dan sudah pulang Jumat [6/9/2024] kemarin," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Jateng, Irma Makiah, pun menegaskan meski belum ditemukan kasus Mpox di Jateng, berbagai langkah telah dilakukan. Seperti penyiapan fasilitas kesehatan, rumah sakit rujukan, dan koordinasi dengan otoritas kesehatan bandara.
Irmah pun menjelaskan bila penyakit cacar monyet dapat menular saat bersentuhan dengan luka lesi orang yang terinfeksi. Kemudian, MPox juga dapat ditularkan melalui hubungan seksual berisiko, seperti berganti-ganti pasangan dan lelaki suka lelaki (LSL).
“Gejalanya ada ruam, lesi [luka] bendol-bendol, demam, nyeri telan, dan yang khas ada pembesaran getah bening atau limfadenopati benjolan ada di ketiak, belakang telinga, pangkal paha, dan leher,” jelas Irma.
Terkait vaksin, Irma menyebut pada tahap ini prioritasnya diberi pada populasi kunci. Di antaranya mereka yang mengidap HIV, LSL dan mereka yang memiliki risiko tinggi kontak dengan penderita MPox.