Esposin, YOGYAKARTA -- Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, meminta maaf kepada masyarakat karena akan kembali memagari kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta pada malam pergantian tahun.
Pemkot Jogja akan kembali memagari kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta pada malam pergantian tahun. Pemkot Yogyakarta mengambil kebijakan itu untuk mencegah kerumunan pada malam pergantian tahun.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Baca Juga : Meninggal Dunia, Nama Mbah Minto Trending di Twitter
Wali Kota Yogyakarta menyadari kebijakan itu tidak populer dan menyebabkan pro-kontra di kalangan masyarakat. Namun, dia mengaku enggan mengambil pusing respons negatif dari masyarakat perihal kebijakan tersebut.
Haryadi mengungkapkan pertimbangannya memberikan rasa aman kepada semua pihak.
"Ini kami antisipasi. Kami harus memberikan rasa aman dan nyaman. Walaupun tidak disukai masyarakat karena ada tempat tertentu kami pagari. Kerumunan kami kondisikian. Itu kan tidak disukai. Tapi itu untuk kebaikan mereka. Kami tidak punya niat selain untuk menjaga agar kita semua tetap sehat," jelas Haryadi, Kamis (23/12/2021).
Baca Juga : Ditangkap, Begini Tampang Pelaku Penganiayaan Sopir Feeder BST Solo
Di sisi lain, dia mengungkapkan tidak akan menutup kawasan Malioboro. Tetapi, Haryadi menyampaikan sejumlah syarat.
"Tidak ditutup kan bukan berarti bebas. Kawasan Malioboro tetap akan dikendalikan. Seperti, titik Tugu, Teteg, Nol Kilometer juga tidak boleh ada perayaan. Kami tidak ada perayaan yang sampai ingar bingar, tidak ada," ujar Haryadi.
Ia memastikan pengamanan dan pengendalian pengunjung di kawasan Malioboro bakal tetap dilakukan meski kawasan itu dibuka penuh pada malam pergantian tahun. Pengendalian yang dimaksud, yakni menutup area titik Nol Kilometer, menerjunkan petugas, dan melakukan rekayasa arus lalu lintas di seputaran Malioboro.
Baca Juga : Foto-Foto Patroli dan Unjuk Kekuatan Personel Pengamanan Nataru di Solo
Tidak hanya itu, Haryadi memastikan penegakan protokol kesehatan kepada pengunjung dan pedagang di kawasan Malioboro bakal dioptimalkan. Penggunaan aplikasi Sugeng Rawuh tetap dilaksanakan dengan bantuan petugas lapangan.
"Bahkan bila diperlukan penyekatan siap dilakukan. Jadi, sifatnya situasional dan kondisional. Antisipatif saja. Ini pasti akan membuat tidak nyaman. Saya mohon maaf sebelumnya karena langkah antisipasi ini menimbulkan ketidaknyamanan. Yang penting sehat daripada bebas terus banyak yang sakit."