Harian Jogja.com, JOGJA—Warga Kotagede mulai merasa tak nyaman dengan padatnya lalu-lintas di kecamatan itu, terlebih saat Ramadan.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Salah satu warga RT 43 Purbayan, Kotagede, Evi Yulianti mengungkapkan kepadatan lalu lintas tidak hanya terjadi saat Ramadan yang banyak pasar tiban. Di hari-hari biasa, lalu lintas sudah cukup padat.
"Paling terasa mulai tahun ini. Lalu lintas padat membuat saya tidak nyaman," ucap dia kepada Harian Jogja, Selasa (23/7/2013).
Kepadatan yang terjadi menurutnya disebabkan perkembangan perekonomian dan pariwisata di Kotagede serta banyaknya kendaraan yang masuk.
Padatnya lalu lintas, imbuh dia mengakibatkan aktivitas warga menjadi terganggu antara lain waktu tempuh untuk mobilitas warga jadi bertambah, kesulitan bagi pelajar menuju dan ke luar sekolah, dan pemborosan Bahan Bakar Minyak (BBM) akibat kemacetan.
Evi menaruh harapan agar pemerintah terkait dapat melakukan penataan lalu lintas di Kota Gede lebih baik. Penataan kendaraan yang parkir memakan badan-badan jalan terutama di ruas-ruas jalan rawan macet harus segera dilakukan.
Muhammad Arif Ma'ruf warga Klitren, Prenggan, Kotagede juga juga merasakan kepadatan di sekitar Jl Kemasan, jalan arah Banguntapan, dan Pasar Kotagede. Titik-titik ini disebutnya sebagai titik perekonomian. "Kotagede memang sudah berbeda tidak tenang dan adem ayem seperti dulu. Sekarang sudah cukup ramai, banyak toko, banyak pendatang," ungkap dia.
Salah satu petugas Kecamatan sekaligus sekretaris pasar sore UMKM, Sabdono menjelaskan pihaknya memancing keramaian di lapangan Karang dengan menggelar pasar sore UMKM di Lapangan Karang Ramadan ini.
"Kalau antusiasme besar akan kami lanjutkan terus tidak hanya Ramadhan," ucapnya.
Pasar sore Ramadan diharapkan bisa memicu keramaian yang nantinya menarik UMKM untuk melengkapi sisi Utara-Barat lapangan yang saat ini sudah berkembang aneka kuliner.
"Impian kami Lapangan Karang dapat jadi tempat berjualan, karena jalan-jalan Kotagede itu kan sempit. Kalau untuk jualan semakin padat lalu lintas, sekarang saja sudah padat, " kata Sabdono.