Esposin, SEMARANG -- Peristiwa pengeroyokan yang menewaskan bos rental mobil di Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah (Jateng), berbuntut panjang. Dampak itu terlihat melalui perubahan nama Sukolilo, Pati, pada aplikasi Google Maps, menjadi kampung maling.
Saat berita ini ditulis, setidaknya masih ada tujuh tulisan yang disematkan di Kecamatan Sukolilo sebagai kampung maling. Di antaranya tulisan tempat Bernama "Jalur Masuk Desa Maling", "Kampung Pencuri Mobil Motor Rental", "Desa Maling", dan "Desa Maling Pati".
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Tak diketahui secara pasti siapa yang menyematkan label kampung maling pada Kecamatan Sukolilo, Pati, di aplikasi Google Maps. Namun, penelusuran di Google Help, setiap orang atau akun memang bisa menyematkan atau memberi tagar nama tempat di Google Maps.
Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, turut menanggapi ramainya masyarakat yang memberi tagar kampung maling pada Sukolilo, Pati, di aplikasi Google Maps. Meski demikian, ia menilai tidak seharusnya masyarakat dengan mudah memberi justifikasi kepada suatu daerah atau desa karena kasus kejahatan yang dilakukan segelintir orang.
"Target kami adalah menungkap dan menangkap [pelaku] hingga perkara ini menjadi jelas. Kami tak bisa menjustifikasi Pati, khususnya Sukolilo sebagai blablabla," ujar Kapolda Jateng saat menggelar jumpa pers perkembangan kasus pengeroyokan itu di Mapolda Jateng, Sabtu (15/6/2024).
Kapolda juga menjelaskan, pelabelan Pati sebagai kampung maling merupakan sebuah fenomena psikologis, menyusul adanya peristiwa pengeroyokan yang dialami bos rental mobil hingga meninggal dunia pada Kamis (6/6/2024).
“Kalau baca psikologi massa, sebuah ungkapan kemarahan ditandai emosi sesaat, dipicu ungkapan kemarahan sesaat. Jadi satu kasus tertentu bisa pemicu seorang," ujarnya.