Esposin, NGAWI – Sepekan terakhir sejumlah bahan kebutuhan pokok di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, mengalami kenaikan harga. Bahkan harga cabai rawit tembus hingga Rp80.000 per kilogram.
Kenaikan tersebut salah satunya terlihat di Pasar Besar Ngawi. Harga cabai yang semula dikisaran harga Rp30.000 per kilogram kini melonjak hampir tiga kali lipat diangka Rp80.000 per kilogram. Kenaikan ini secara perlahan terjadi sejak sepekan terakhir.
Suprapto salah seorang penjual cabai rawit di Pasar Besar Ngawi, mengatakan kenaikan ini disinyalir imbas menurunnya pasokan dari para petani cabai. Pasalnya banyak petani yang mengalami gagal panen. Tamanam cabai mereka mati karena tidak ada air di musim kemarau ini.
“Harga cabai rawit naik terus ini mas, tertinggi bisa sampai Rp80.000. Karena musim kemarau ini banyak petani yang gagal panen,” ungkapnya kepada Esposin, Minggu (28/7/2024).
Selain cabai, kenaikan harga juga terlihat di sejumlah komoditas lain seperti bawang putih, telur dan gula pasir. Komoditas itu rata-rata mengalami kenaikan Rp1.000 hingga Rp2.000 per kilogram.
Seperti bawang putih yang semula dibanderol harga Rp34.000 kini menjadi Rp35.000. Telur yang semula Rp24.000 menjadi Rp35.000.
“Kalau Minyakkita kenaikannya hanya Rp500 perak kini menjadi Rp 16.000 dari sebelumnya Rp 15.500 kemasan per 9 ons. Meski begitu sudah banyak pembeli yang beralih ke minyak curah,” kata Suprapto.
Buntut naiknya harga cabai ini membuat pembeli terpaksa mencampur masakannya dengan cabai keriting agar tetap pedas. Selain untuk berhemat, juga agar uang belanjanya bisa digunakan untuk membeli kebutuhan dapur yang lain.
“Kalau saya kebutuhannya buat jualan di warung mas. Kalau tidak saya campur dengan cabai keriting nanti imbasnya ke pelanggan. Apalagi warung saya terkenal dengan sambalnuya,” ujar Sumiati salah seorang pembeli cabai di Pasar Besar Ngawi.
Sumiati berharap agar harga cabai dan sejumlah kebutuhan pokok lainnya dapat segera turun. Dirinya meminta pemerintah segera turun tangan untuk menstabilkan harga agar kembali normal.