Esposin, SEMARANG — Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang, Bambang Pramusinto, angkat bicara terkait video viral yang memperlihatkan perbuatan perundungan atau bullying terhadap siswa sekolah dasar (SD) di wilayahnya. Bambang pun berjanji akan mengawal penyelesaian kasus itu hingga tuntas.
Sebelumnya, Bambang telah berusaha menemui pihak pelaku dan korban pasca-kejadian kasus perundungan tersebut. Sayangnya, baik korban dan pelaku tidak ada di rumah karena sedang pemeriksaan di Polrestabes Semarang.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Berdasarkan informasi yang dihimpun Esposin, aksi perundungan siswa SD itu terjadi di bantaran Sungai Watu Telu, Kelurahan Sambiroto, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Korban merupakan siswa SD berinisial BP, 11, sedangkan pelaku berinisial LC, 15.
“Masih ditangani kepolisian, saya kemarin ke sana tapi belum ketemu anaknya karena masih di Polrestabes untuk pemeriksaan. Untuk penyebabnya kami juga masih mencari informasi,” ucap Bambang saat dikonfirmasi Esposin, Senin (9/9/2024).
Kendati kasus perundungan terjadi di luar lingkungan sekolah, Bambang menyebut pihaknya bakal mengawal serta terlibat dalam penyelesaian kasus tersebut.
Ketika disinggung ihwal sanksi apa yang akan diberikan kepada pelaku, Bambang bakal mencari alternatif sehingga hak dan kewajiban pelaku mendapat pendidikan tetap terjamin.
“Kami menghindari mengeluarkan [pelaku dari sekolah], karena kami punya misi untuk meningkatkan partisipasi sekolah. Soal sanksi akan pengeluaran dari sekolah atau enggak, kami bahas dulu,” jelasnya.
Bambang kemudian menambahkan pihaknya saat ini tengah menggodok Peraturan Wali Kota Semarang (Perwali) perihal penanganan kekerasan di satuan pendidikan. Diharapkan setiap sekolah, punya Standar Operasional Prosedur (SOP) jika menemukan kasus serupa.
“Di akhir 2023 sudah ada Permendikbud Nomor 46 sudah kita tindaklanjuti dengan membuat Perwali. Satgas sudah kami bentuk. Pekan ini tinggal menunggu perwali ditandatangani lalu sosialisasikan ke satuan pendidikan,” terangnya.
Cekcok
Diberitakan sebelumnya, video yang yang memperlihatkan seorang anak kecil jadi korban perundungan di bantaran Sungai Watu Telu, Kelurahan Sambiroto, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, viral di media sosial.Video anak kecil yang menjadi korban perundungan tersebut salah satunya diunggah oleh akun instagram @kabarberitasemarang. Dalam tayangan video berdurasi satu menitan tersebut, awalnya ada tiga anak yang beradu mulut di bantaran sungai.
Sejurus kemudian satu orang yang terlihat bertelanjang dada tiba-tiba menendang korban yang mengenakan kaus berwarna hijau. Pelaku perundungan lalu membabi buta melakukan kekerasan hingga korban terpental jatuh.
Meski korban sudah terlihat tak berdaya dan melakukan gestur tubuh memohon ampun, pelaku masih menendang kepala korban.
“Sok jagoan, seorang bocah menjadi korban perundungan dan penganiyaan. Kejadian [perundungan] ini terjadi Watu Telu, Sambiroto, Kota Semarang. Anak yang berkonflik dengan hukum ini tentu harus diberi efek jera. Mungkin ada yang kenal dengan pelaku perundungan?,” tulis akun instagram tersebut.