Harianjogja.com, KULONPROGO-Akhir 2015 lalu, 26 sekolah di Kulonprogo menyatakan siap menjadi penyelenggara Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2016. Namun, satu sekolah kemudian mengundurkan diri karena terkendala kesiapan sarana prasana sehingga tersisa 25 sekolah.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Sekolah yang mundur dari daftar peserta UNBK tersebut adalah SMK Negeri 1 Panjatan. Alasan utamanya adalah ketersediaan komputer sekolah yang belum mencapai sepertiga dari jumlah peserta ujian. SMK Negeri 1 Panjatan yang seharusnya menyediakan komputer minimal 64 unit, ternyata baru memiliki 60 unit.
“Kalau dengan kebutuhan komputer cadangan, jadi butuh 70 unit,” kata Kepala Laboratorium Komputer SMK Negeri 1 Panjatan, Nur Sayida kepada Harian Jogja, Selasa (19/1/2016).
Nur mengungkapkan, sekolah sempat berusaha memenuhi persyaratan UNBK dengan pengadaan 25 unit komputer baru. Namun, ternyata masih tidak cukup untuk memfasilitasi 191 siswa kelas XII yang akan mengikuti ujian dengan dibagi menjadi tiga sesi per hari.