Harianjogja.com, KULONPROGO—Sebanyak tujuh kecamatan di Kulonprogo dilanda kekeringan. Persediaan air bersih hanya digunakan untuk minum dan gagal panen menjadi indikasi wilayah itu kekurangan air.
Wilayah tersebut meliputi, Kalibawang, Kokap, Girimulyo, Pengasih, sebagian Nanggulan, Sentolo, serta Samigaluh. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo, Untung Waluyo, menyebutkan, beberapa proposal dari desa telah diterima terkait permintaan dropping air bersih.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Kendati demikian, ia belum tahu persis jumlah daerah yang telah tersalurkan air bersih. "Tapi yang jelas secepatnya proposal-proposal ini akan kami penuhi permintaannya," ujar dia, Selasa (8/10/2013).
Ia mengatakan telah bekerjasama dengan PDAM dalam penyaluran air bersih sehingga penyaluran lebih efisien dan menghemat waktu. Saat ini, BPBD sudah memiliki satu armada tangki air dengan kapasitas 5.000 liter. Rata-rata, tiap hari terdapat dua sampai tiga kali pengiriman air bersih ke daerah-daerah yang membutuhkan.
"Jika nanti pihak desa yang sudah memasukkan proposal kekurangan air bersih lagi, tidak perlu membuat proposal ulang, melainkan cukup menghubungi via telepon," tutur Untung.