Trending sosmed mengenai penerapan harga jual makanan yang tak wajar
Harianjogja.com, JOGJA -- UPT Malioboro Jogja dengan terpaksa menutup sebuah warung lesehan di kawasan Malioboro karena mematok harga yang tidak wajar kepada wisatawan. Penutupan paksa akan dilakukan kepada warung lainnya jika terbukti melakukan hal yang sama karena dinilai mencoreng citra pariwisata di Jogja.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Baca Juga : PKL MALIOBORO : Patok Harga Tak Wajar, Lesehan di Malioboro Ini Ditutup Paksa
UPT Malioboro telah memanggil pemilik lesehan untuk meminta klarifikasi pada Selasa (27/6/2017) malam. Ketika itu pihaknya belum memutuskan untuk menutup karena berjanji tidak mengulangi tindakan serupa. Namun, karena derasnya kritikan dari masyarakat, Walikota Jogja Haryadi Suyuti meminta kepada UPT Malioboro untuk menutup warung tersebut.
"Saya dapat perintah dari Pak Walikota, karena viral di medsos, beliau memerintahkan untuk itu ditutup. Kami akan tutup selama dua hari atau tiga hari ke depan. Kalau hari ini [Rabu 28/6/2017] masih boleh karena pemilik warung sudah masak," ungkap Kepala UPT Malioboro Jogja Teguh Syarif, Rabu (28/6/2017).
Ia menegaskan, hukuman serupa juga akan diberikan kepada pemilik warung lainnya di Malioboro jika berani main-main dengan mematok harga tidak wajar. Mengingat tindakan itu membuat citra buruk pariwisata Jogja. Jika setelah ditutup selama beberapa hari tidak ada itikad baik, maka izin berjualan akan dicabut dan ditutup selamanya.
"Sementara kita beri sanksi dua hari, itu sudah sangat terasa saat lebaran. Agar ada efek jera buat dia. Juga efek jera pada warung yang lain. Mungkin kami juga keras, meski suasana lebaran tetapi gimana lagi," ujarnya.