Harianjogja.com, KULONPROGO-Ratusan warga memeriahkan tradisi merti desa di Desa Gotakan, Kecamatan Panjatan, Kulonprogo, Kamis (21/9/2017). Mereka antusias memperebutkan gunungan hasil bumi yang sebelumnya ikut kirab dan didoakan bersama-sama.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Kepala Desa Gotakan, Supriyanto mengatakan merti desa dilakukan rutin setiap dua tahun sekali atau pada tahun ganjil. "Ini adalah ungkapan syukur atas semua karunia Tunah kepada Gotakan sekaligus doa agar kehidupan kami di sini selalu ayem dan tentrem," ujar Supriyanto.
Kegiatan merti desa hari itu diawali dengan kirab budaya yang melibatkan setidaknya 350 orang. Mereka berasal dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk kalangan pelajar dan pegiat seni. Sebanyak dua gunungan berisi berbagai hasil bumi juga ikut dikirab. Mereka berjalan sejauh 2,5 kilometer dari wilayah Dusun VII menuju halaman balai desa setempat.
Begitu sampai di Balai Desa Gotakan, warga melakukan doa bersama. Gunungan yang telah dikirab lalu langsung menjadi rebutan warga yang berharap mendapatkan berkah.
"Setelah kirab, ada gelar budaya yang menampilkan berbagai pertunjungan seni. Acara ditutup malam hari dengan ketoprak," ucap Supriyanto.
Supriyanto lalu mengungkapkan, rangkaian merti desa telah dilakukan sejak beberapa hari lalu. Kegiatan yang diselenggarakan berupa nawu sendang atau pembersihan tujuh sendang yang tersebar di enam dusun.
"Kami juga mengadakan gelar wilujengan dan kenduri sebagai bentuk permohonan kepada Tuhan agar semua warga lebih sejahtera," kata dia.