Tol Jogja-Solo masih belum menunjukkan kejelasan
Harianjogja.com, SLEMAN -- Rencana pembangunan jalan bebas hambatan di DIY menjadi topik hangat masyarakat saat ini. Sayangnya sampai saat ini belum ada keputusan resmi desa mana saja yang akan dilewati jalan tol tersebut.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Baca Juga : TOL JOGJA - SOLO : Belum Ada Keputusan Resmi, Warga Diimbau Jangan Resah
Dari penelusuran Harianjogja.com di situs Kementerian PU dan pesan berantai yang tersebar via WA, terdapat 37 desa dari 15 kecamatan di tiga kabupaten yang terkena rencana pembangunan jalan bebas hambatan Jogja-Bawen.
Di Kulonprogo, Kecamatan Temon, Kokap, Pengasih, Wates dan Sentolo termasuk wilayah yang dilalui proyek tersebut. Sementara, di Bantul jalur bebas hambatan tersebut direncanakan melewati Kecamatan Sedayu. Jalur tol kemudian bergerak ke wilayah Sleman, melalui Moyudan, Gamping, Godean, Seyegan, Mlati dan Kecamatan Sleman.
Saat dikonfirmasi kebenaran data tersebut, Kepala Bidang Binamarga Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUP-KP) Sleman Jenu Santoso mengatakan, sampai saat ini masih belum ada komunikasi dan koordinasi terkait rencana pembangunan jalan bebas hambatan di wilayah DIY. Meski begitu, lanjut Jenu, pihaknya berharap agar proses pembangunan jalan tersebut segera direalisasikan.
“Kami sudah lakukan komunikasi dengan DPUP DIY, tapi juga belum ada komunikasi tersebut rencana pembangunan jalan tol tersebut. Hanya saja, kami berharap rencana tersebut segera direalisasikan. Terutama jalur Jogja-Bawen itu mendesak dilakukan,” ungkap Jenu, Senin (20/1/2017)
Dijelaskan dia, keberadaan jalan bebas hambatan di wilayah DIY sangat dibutuhkan seiring dengan pembangunan bandara internasional di Kulonprogo. Selain untuk mengimbangi pertumbuhan kendaraan bermotor, keberadaan jalan bebas hambatan tersebut juga dinilai bermanfaat bagi kelancaraan lalu lintas masyarakat.
“Secara ekonomi juga sangat menguntungkan. Jalur Jogja Bawen, misalnya, nantinya akan menghubungkan wisatawan dari Jogja ke Borobudur dan sebaliknya. Sultan juga berharap itu direalisasikan,” katanya.
Menurut Jenu, rencana pembangunan jalan bebas hambatan di wilayah DIY itu memang termasuk isu lama yang sampai saat ini belum direalisasikan. Oleh karenanya, Paguyuban Binamarga se DIY pada 23 Februari mendatang, juga akan membahas rencana pembangunan jalan bebas hambatan tersebut di Kulonprogo. “Isu di masyarakat memang saya dengar, tapi karena masih belum ada kepastian, wilayah mana saja yang dijadilan jalan tol, sebaiknya tunggu saja keputusan resminya,” kata Jenu.