Semarangpos.com, SEMARANG-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah mendukung pemerintah menggunakan konsinyasi untuk mempercepat pembebasan lahan untuk jalan tol Semarang-Solo seksi III Bawen-Salatiga.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
”Setuju menggunakan konsinyasi, karena jalan tol untuk kepentingan rakyat,” kata Ketua DPRD Jawa Tengah (Jateng) Rukma Setyabudi kepada semarangpos.com, Selasa (19/1/2016).
Hanya saja, lanjut dia, konsinyasi merupakan langkah terakhir setelah tidak ada solusi atau titik temu dalam pembebasan lahan untuk jalan tol Bawen-Salatiga.
Sebelum konsinyasi, sambung Rukma, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng harus berupaya semaksimal mungkin melakukan musyawarah dengan warga pemilik lahan.
”Bila rembugan tidak ada solusinya, saya setuju dilakukan konsinyasi,” tandas politisi PDIP ini.
Langkah konsinyasi ini, menurut Rukma untuk mempercepat pembangunan jalan tol Bawen-Salatiga yang ditargetkan rampung pada 2016.
”Konsinyasi ini juga untuk menghindari oknum-oknum yang mencari keuntungan pribadi dengan memainkan harga tanah,” ujarnya.
Rukma menambahkan DPRD akan mengawasi pelaksanaan pembangunan jalan tol Bawen-Salatiga agar tidak terhjadi penyimpangan.
”Pelaksanaan pembangunan jalan tol Bawen-Salatiga serta dua ruas lainnya yakni Salatiga-Boyolali dan Boyolali-Kartasuro tidak ada penyimpangan,” harapnya.
Seperti diberitakan semarangpos.com (19/1/2016), Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Jateng Sri Puryono mengatakan akan menggunakan konsinyasi bila proses pembebasan lahan untuk jalan Bawen-Salatiga alot.
Konsinyasi yakni pembayaran uang ganti kerugian dari pemerintah yang dititipkan ke pengadilan negeri. Ketentuan ini diatur dalam UU No 2/2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum. Menurut Sri Puryono proses pembebasan lahan jalan jalan tol Bawen-Salatiga sepanjang 17,6 km sampai sekarang tinggal sekitar 8% sehingga diharapkan 2016 sudah rampung dan pembangunan fisik bisa dikerjakan.
“Untuk lahan yang dimiliki perorangan bila pembebasnnya masih alot terpaksa menggunakan konsinyasi. Pembangunan jalan tol harus tetap jalan,” ujar dia. Pembangunan jalan tol Semarang-Solo sepanjang 76 dengan nilai investasi senilai Rp7,30 triliun diharapkan selesai pada 2017.