Esposin, SEMARANG – Hujan deras angin kencang, dan gelombang tinggi melanda Kota Semarang beberapa hari terakhir. Kondisi cuaca belakangan ini membuat beberapa wilayah tergenang banjir. Akan tetapi, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Semarang, Hevearita G. Rahayu melihat beberapa potensi penyebab banjir justru karena adanya pembangunan atau proyek infrastruktur jalan yang menyalahi aturan.
Hal tersebut diketahui seusai perempuan yang karib disapa Ita itu melakukan peninjauan di dua rumah pompa, Selasa (27/12/2022) bersama Forkopimda.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Dalam tinjauannya ke Rumah Pompa Kali Tenggang dan Rumah Pompa Kali Sringin, ita menyatakan kedua pompa tersebut berfungsi normal. Namun curah hujan yang sangat tinggi membuat banjir tetap tidak bisa dihindari.
“Pas kami cek semua pompa ini, ada 6 itu on semua. Memang satu tadi masih off istirahat sekitar 1 jam untuk nanti gantian. Ini sebenarnya semua sudah berjalan sesuai dengan SOP-nya, tetapi, kami melihat ada sesuatu hal yang tidak semestinya terjadi. Kami lihat wilayah Kali Sringin ini jalan nasionalnya sudah kering, tetapi ada beberapa yang tergenang, ” jelas Ita.
Setelah ditelusuri, Ita bersama Forkopimda menemukan dugaan penyebab banjir adalah lantaran pembangunan penyambungan jalan masuk (PJM) yang dipasang warga di wilayah Jalan Wolter Mongisidi.
Baca juga: Pipa Resapan Horisontal, Senjata Baru Pemkot Semarang Atasi Banjir Langganan
“Pembangunan PJM ini dinilai tak sesuai aturan tata ruang pembangunan dan berpotensi menimbulkan penyumbatan yang menyebabkan banjir karena luapan air sungai. Ada beberapa wilayah yang PJM-nya menumpuk sehingga aliran airnya agak susah ditarik dengan pompa,” terang Ita.
Begitu mendapati temuan ini, Plt Wali Kota Semarang kemudian melakukan upaya persuasif kepada warga yang membangun PJM tersebut. Hasilnya adalah warga tersebut bersedia untuk membongkar PJM.
“Alhamdulillah pemilik rumah atau bangunan kooperatif dan akan segera ditindaklanjuti dengan rapat untuk menentukan tanggalnya. Kami harapkan dengan hal seperti itu tidak akan terjadi lagi,” lanjutnya.