by Ronaa Nisa'us Sholikhah - Espos.id Regional - Kamis, 8 September 2022 - 16:58 WIB
Esposin, PONOROGO -- Jenazah AM, santri Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo yang meninggal dunia karena dianiaya santri senior diautopsi oleh tim Forensik dari RS Bhayangkara Palembang dan RSUP Muhammad Hoesin, Kamis (8/9/2022).
Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo mengatakan autopsi tersebut dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim Polres Ponorogo AKP Nikolas Bagas Yudhi Kurnia. Tim dari Polres Ponorogo ada lima personel.
‘’Untuk terlibat autopsi di Palembang jadi pagi hari ini Polres ada 5 personel, dipimpin Kasatreskrim, dokter ada dua, dari Biddokes Polda Sumsel dan satu dokter dari rumah sakit umum, dibantu enam staf untuk kegiatan autopsi tersebut,’’ kata Catur, Kamis (8/9/2022).
Disinggung soal saksi dari dokter rumah sakit yang mengeluarkan keterangan, Catur menyebut keterangan itu masuk dalam materi penyeldidikan. Sebab, dalam keterangan surat kematian itu masih menjadi tanda tanya.
Baca Juga: Kasus Penganiayaan Santri Pondok Gontor, Menag Yaqut Akui Tak Bisa Intervensi
Catur memastikan bakal menyampaikan seluruh rangkaian hasil penyelidikan jika prosesnya sudah selesai. Pihaknya juga enggan menyampaikan keterangan tersebut.
‘’Nanti akan kita sampaikan, proses nanti, ketika sudah selesai semua,’’ jelasnya.
Total korban dalam kasus penganiayaan tersebut ada tiga orang. Satu orang dinyatakan meninggal dunia dan dua lainnya selamat. Keduanya kini masih aktif mengikuti proses belajar mengajar di Pondok.
Baca Juga: Penetapan Tersangka Penganiayaan Santri Pondok Gontor Tunggu Hasil Autopsi
Sementara itu, dua orang terduga pelaku penganiayaan sudah diperiksa polisi dan statusnya masih saksi. Proses penangkapannya sesuai dengan SOP dan KUHAP dan melalui tahapan beserta proses yang ada.
‘’Sementara masih pemeriksaan terakhir. Terduga ada dua orang yang melakukan,’’ pungkasnya.