Harianjogja.com, SLEMAN-Tiga perwira lulusan Akademi Tentara Nasional Indonesia (TNI) ini bukan saja lulus pendidikan dengan pangkat Letnan Dua (Letda) tapi juga meraih penghargaan tertinggi atas prestasi lulusan terbaik di Pendidikan Akademi TNI, Adhi Makayasa.
Mereka adalah Tegar Aji Widhi Wardhana dari Akademi Militer (Akmil) Magelang yang merupakan pendidikan matra darat, Egistya Pranda dari Akademi Angkatan Laut (AAL) Surabaya dan Chandra Ari Wijaya dari Akademi Angkatan Udara (AAU) Jogja. Ketiga remaja yang digadang bakal menjadi pemimpin bangsa ini akan dilantik Presiden SBY di Lapangan Dirgantara AAU, Bumi Maguwo bersama 450 perwira lainnya pada Kamis (26/6/2014) hari ini pukul 08.00 WIB.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
"Saya tidak pernah berpikir ingin menjadi yang terbaik tapi lebih berpikir memberikan yang terbaik dalam pendidikan. Hasil ini merupakan tanggung jawab yang harus saya jaga, ke depan akan terus memberikan terbaik dengan tetap beribadah kepada Tuhan dan jangan sombong," ungkap Egistya yang merupakan putra pasangan Kolonel Sugiarto dan Kapten Rusyanti asal Bekasi ini kemarin.
Mereka menjadi taruna terbaik bukan tanpa proses. Ketiganya harus mempertahankan prestasinya selama empat tahun pendidikan. Akademi TNI menetapkannya sebagai peraih Adhi Makayasa tentu bukan sembarangan. Sebagaimana diketahui peraih penghargaan itu kerap kali menjadi petinggi TNI seperti Jenderal Moeldoko saat ini. Bahkan Presiden SBY pernah merasakan medali tersebut setelah lulus dari Akmil. Mampukah bibit-bibit unggul ini mempertahankan selalu menjadi yang terbaik untuk bangsa ini?
"Insyaallah. Ke depan pasti saya akan diuji dengan karier saya, tentu saya akan belajar dan berlatih," ujar Tegar Aji Widhi Wardhana saat ditanya apakah siap menjadi Panglima TNI di masa mendatang.
Jika Egistya dan Tegar sejak kecil sudah bercita-cita menjadi TNI, berbeda dengan Chandra yang cita-citanya adalah pilot pesawat komersial. Tetapi baginya tidak masalah karena di TNI AU ia berpotensi menjadi pilot pesawat tempur.
"Saya sudah yakin dari aspek akademis, pribadi dan jasmani selalu terbaik dari tingkat pertama sampai empat. Saya sebenarnya ingin menjadi pilot tetapi tidak masalah, nanti bisa jadi pilot pesawat tempur. Saya ingin masuk di Sekbang TNI AU," ucap Chandra Ari Wijaya.