regional
Langganan

Terus Turun, Kasus Positif Covid-19 di Jateng Dekati Standar WHO - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Imam Yuda Saputra  - Espos.id Jateng  -  Selasa, 14 September 2021 - 21:54 WIB

ESPOS.ID - Pj. Sekda Jateng, Prasetyo Aribowo (kanan), bersama Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, memberikan paparan terkait situasi penanganan Covid-19 Jateng di Kantor Pemprov Jateng, Selasa (14/9/2021). (Semarangpos.com-Humas Pemprov Jateng)

Semarangpos.com, SEMARANG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah mengklaim angka positivity rate terus turun dan mendekati standar yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia atau WHO.

Hal itu disampaikan Penjabat (Pj.) Sekretaris Daerah Jateng, Prasetyo Aribowo, dalam paparannya saat rapat penanganan Covid-19 di Kantor Pemprov Jateng, Kota Semarang, Selasa (14/9/2021).

Terus Digenjot

Prasetyo menyebut rasio testing dan tracing di Jateng terus digenjot. Bahkan di pekan ke-36, rasio testing Jateng mencapai 217,58%.
Advertisement

"Jumlah itu meningkat dari pekan kemarin yang berada di angka 147,77%. Dan kalau dilihat dari testing harian, pada tanggal 12 September kemarin testing kita mencapai 258,90% dalam sehari,” ujar Prasetyo.

Baca Juga: Brebes PPKM Level 4 Lagi, Gubernur Sebut Warga Tak Disiplin 

Advertisement

Baca Juga: Brebes PPKM Level 4 Lagi, Gubernur Sebut Warga Tak Disiplin 

Prasetyo mengatakan sejumlah daerah di Jateng juga telah mencapai rasio testing di atas 100%.

Namun ada tujuh kabupaten/kota yang rasio testing masih di bawah 100%.

Advertisement

“Untuk itu, kami minta semua daerah untuk meningkatkan tracing sesuai rasio yang ditentukan,” jelasnya.

Prasetyo menyebutkan untuk positivity rate di Jateng saat ini juga terus mengalami penurunan.

Baca Juga: Waspada! Bukan Hanya Corona, TBC Juga Jadi Ancaman Serius 

Advertisement

Ia mengklaim angka positivity rate Jateng mencapai 6,01%, atau turun dari pekan sebelumnya yang berada di angka 9,65%.

Meski demikian, angka positivity rate Jateng ini belum memenuhi standar WHO.

Kurang 5 Persen

Badan Kesehatan Dunia itu menetapkan standar positivity rate suatu wilayah adalah kurang dari 5%.

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, mengingatkan semua daerah untuk tidak mengendorkan testing dan tracing.

Advertisement

Menurutnya, cara itu penting dilakukan untuk mengetahui kondisi masyarakat yang sebenarnya.

"Termasuk kami sudah membeli alat tes whole genome sequencing [WGS] untuk mendeteksi apakah ada varian baru atau tidak. Saya minta setiap daerah mulai mengambil sampel untuk dites menggunakan WGS,” ujar Ganjar.

Advertisement
Abu Nadzib - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif