Esposin, SEMARANG -- Perlintasan kereta api (KA) tanpa palang kembali memakan korban jiwa. Kali ini, korbannya adalah seorang remaja asal Kendal. Remaja 13 tahun bernama Heppi itu meninggal dunia setelah tertabrak KA Argo Bromo Anggrek di perlintasan sebidang antara Stasiun Weleri-Krengseng, Kabupaten Kendal, Jumat (30/4/2021) siang.
Informasi yang diterima Esposin dari PT KAI Daops IV Semarang, kejadian itu berawal saat KA Argo Bromo Anggrek tujuan Stasiun Gambir Jakarta tengah melintas.
“Saat melintas KA sudah membunyikan suara suling lokomotif berulang kali. Bahkan, banyak warga yang berteriak mengingatkan pengendara sepeda motor yang berboncengan itu untuk tidak melintas. Tapi, peringatan itu tidak dihiraukan. Alhasil, pengendara motor terserempet kereta,” ujar Manajer Humas PT KAI Daops IV Semarang, Krisbiyantoro, Jumat.
Baca Juga: Mudik Dilarang, Pemkot Semarang Dirikan 9 Pos Penyekatan Di Lokasi Ini
Krisbiyantoro pun menyesalkan kejadian itu. Ia berharap pemerintah setempat segera menutup perlintasan sebidang KA liar atau tidak berpalang. “Bila itu [perlintasan KA] merupakan jalan, pemerintah setempat bisa mengambil langkah keselamatan. Kami, KAI siap membantu,” ujar pria yang karib disapa Kris itu.
Kris menyebut saat ini ada 28 perlintasan sebidang di Kendal. Dari jumlah sebanyak itu, perlintasan yang tidak dijaga mencapai 10. “Sementara perlintasan lainnya sudah dijaga atau ditutup,” imbuhnya.
Baca Juga: Tak Butuh Tunggu Mudik Lebaran, Covid-19 di Semarang Naik 34%