Tera ulang timbangan dilakukan di Gunungkidul. Hasilnya, banyak timbangan yang ditemukan bermasalah
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) DIY menemukan banyak timbangan yang tidak memenuhi standar saat melakukan tera ulang di sejumlah kecamatan di Gunungkidul. Rata-rata timbangan pedagang mengalami kendala dalam hal akurasi.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Ketua Tim Tera Ulang Balai Metrologi Disperindagkop DIY Priyanto mengatakan, kegiatan pengecekan terhadap timbangan pedagang merupakan hal yang rutin dilakukan. Untuk saat ini, kegiatan tera berlangsung hingga akhir Februari nanti.
“Kegiatanya sudah dimulai sejak Januari lalu. Dari pemantauan banyak ditemukan timbangan yang tidak standar,” kata Priyanto kepada wartawan, di sela-sela kegiatan tera ulang di Kecamatan Wonosari, Jumat (6/1/2015).
Dia menjelaskan, timbangan yang rusak dikarenakan beban tidak seimbang, ada yang terlalu berat atau terlalu ringan. Prayitno beralasan, kalau hal itu dibiarkan maka akan merugikan para konsumen.
“Kami tidak ingin pembeli mendapatkan barang dengan berat yang tidak sesuai ukuran. Jadi, kami akan terus melakukan sosialisasi terhadap kegiatan ini,” paparnya.
Prayitno menambahkan, terhadap pemilik timbangan yang rusak tidak akan dikenakan sanksi. Sebab, timbangan-timbangan yang rusak akan langsung diperbaiki saat itu juga.
“Caranya, dengan membersihkan kerak-kerak yang berada di komponen timbangan atau menambahkan berat sehingga bisa kembali normal,” katanya.