Harianjogja.com, JOGJA- Tempe dan tahu menghilang dari pasar tradisional terbesar di Kota Jogja, Beringharjo, pada Senin (9/9/2013), karena pedagang memilih mogok berjualan mengikuti kesepakatan secara nasional.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
"Hari ini memang tidak berjualan. Katanya mereka tidak akan berjualan selama tiga hari hingga Rabu (11/9)," kata Pedagang Pasar Beringharjo Heri, Senin.
Heri yang sehari-hari berjualan di samping lapak pedagang tempe Yanto di lantai satu Pasar Beringharjo mengatakan bahwa rekannya sesama pedagang tersebut telah memberikan informasi ke konsumen beberapa hari sebelumnya.
"Pada Minggu [8/9/2013], Pak Yanto masih berjualan tempe dan tahu. Hari ini pun masih banyak masyarakat yang datang untuk mencari tempe dan tahu karena tidak tahu ada aksi mogok," katanya.
Hal yang sama juga terjadi di pedagang tempe dan tahu Abdul Rohman yang sehari-hari berjualan di lantai dua Pasar Beringharjo.
Sartini, pedagang sayur yang berjualan di dekat lapak tempe dan tahu Abdul Rohman mengatakan, rekannya pedagang tersebut berencana mogok berdagang hingga Rabu (11/9/2013).
"Kemarin juga masih berjualan. Banyak juga masyarakat yang kecewa karena tidak bisa mendapat tempe dan tahu," kata Sartini.
Sementara itu, Lurah Pasar Beringharjo Timur Kabul Priyana mengatakan, tidak tahu menahu akan ada aksi mogok pedagang tempe dan tahu di pasar tersebut.
"Tidak ada pemberitahuan apa-apa dari pedagang. Kemarin pun mereka masih berjualan sehingga kami juga merasa terkejut karena sekarang mereka mogok berdagang," katanya.
Di Pasar Beringharjo sisi timur, terdapat sekitar tujuh pedagang tempe dan tahu, yaitu berjualan di lantai satu dan lantai dua pasar.