Semarangpos.com, SEMARANG — Rektor Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang Anis Malik Thoha berjanji menjatuhkan sanksi bagi mahasiswanya yang terlibat aksi tawuran. Sanksi itu, menurut dia, belum tentu dikeluarkan alias di-drop out (DO).
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
“Kami akan lakukan investigasi dengan menerjunkan tim hukum,” katanya menanggapi aksi tawuran yang terjadi di kampus tersebut, Kamis (24/11/2016) petang hingga malam.
Ratusan mahasiswa dari dua fakultas di Unissula Semarang, yakni Fakultas Teknik dan Fakultas Hukum, terlibat tawuran yang dipicu pertandingan basket Piala Rektor Unissula. Aksi tawuran antarmahasiswa itu terjadi mulai petang hingga malam hari, dan menyebabkan salah satu anggota kepolisian sektor setempat terluka akibat lemparan batu.
Anis menyebut tawuran dalam laga basket Piala Rektor itu sebenarnya hanya dipicu kesalahpahaman antarsuporter saat pertandingan. Dari pihak universitas, kata dia, termasuk dirinya langsung terjun untuk mendinginkan situasi dan memfasilitasi islah sehingga kedua kubu suporter akhirnya sama-sama menerima. "Ya, kami menyadari karena mungkin bagaimana yang namanya anak muda. Namun, sebenarnya tidak perlu terjadi [tawuran]. Tadi, saya sudah sampaikan kepada mahasiswa," katanya.
Bahkan, klaim dia, dua kubu suporter mahasiswa yang sebelumnya berseteru dan terlibat tawuran akhirnya berdamai dengan saling bersalaman, saling berangkulan, dan bershalawat bersama. Ia mengingatkan keberadaan kampus, termasuk Unissula bukanlah tempat untuk bertarung kekuatan fisik, melainkan tempat unjuk kekuatan intelektual dan akademis antarmahasiswa.
"Ini [tawuran mahasiswa FT dan FH Unissula] menjadi catatan kami, sebagai pengalaman. Ya, agar ke depannya bisa diantisipasi [tawuran serupa]," katanya.
Meski demikian, kata dia, langkah investigasi akan tetap dilakukan oleh pihak universitas untuk mengetahui secara persis kronologi tawuran antarmahasiswa itu. "Tim hukum akan melakukan investigasi seperlunya. Kalau memang terbukti ada yang melanggar, ya, pasti akan kami berikan sanksi sesuai peraturan kode etik kemahasiswaan," katanya.
Mengenai bentuk sanksi yang diberikan, Anis menyebutkan disesuaikan dengan tindak pelanggaran yang dilakukan tiap-tiap mahasiswa, mulai skors hingga yang terberat bisa dikeluarkan atau di-drop out (DO). Dengan kata lain, Rektor Unissula tak menjamin semua mahasiswa Unissula yang terlibat kekerasan dengan menggelar tawuran dalam kampusnya itu bakal di-DO.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya