Esposin, SEMARANG -- Talut setinggi 6 meter dan panjang 20 meter di warga RT 003 /RW 017 Dusun Thekelan, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang mengalami longsor, Jumat (3/3/2023). Dua rumah tertimpa longsoran dan sebanyak delapan orang terluka.
Dua rumah yang tertimpa longsor itu milik Warno, warga RT 003 /RW 017 Dusun Thekelan, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Dua rumah yang rata dengan tanah itu memiliki ukuran ukuran 15 × 10 meter dan 6 × 10 meter rata dengan tanah.
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
Pemilik rumah rencananya akan menggelar hajatan anak laki-lakinya, yakni Slamet Adi Waluyo dengan mempelai wanita, Retno, warga Susukan, Kabupaten Semarang pada Sabtu (4/3/2023).
Salah seorang saksi yang juga kerabat korban, Iwan, mengatakan sebelum ambruk wilayah Thekelan diguyur hujan lebat selama dua hari. Sebenarnya tidak ada tanda-tanda talut di samping rumah kakaknya itu akan ambruk meski diakui ada retakan sedikit pada talut tersebut.
“Ini ambruk sekitar pukul 09.00 WIB. Kondisi tidak hujan, tapi kemarin hujan terus hampir sehari,” ungkap Iwan kepada Esposin di lokasi kejadian, Jumat (3/3/2023).
Dikatakan saat kejadian pemilik rumah dan keluarga sedang mengantarkan anaknya laki-lakinya yang sedang akad nikah di wilayah Susukan, Kabupaten Semarang.
“Ini tenda sudah dipasang juga. Tapi kursinya belum. Rencananya akan menggelar hajatan besok, Sabtu (4/3/2023),” terang dia.
Iwan menyebut saat kejadian cukup banyak keluarga yang ada di rumah. Sebab sedang mempersiapkan untuk pesta pernikahan.
“Keluarga sudah pada kumpul. Belanjaan sudah dibeli dan juga sudah mulai rewang,” ungkap Iwan.
Longsornya talut setinggi 6 meter dan panjang 20 meter itu mengakibatkan 8 korban luka-luka tertimpa longsoran material.
Korban luka ringan atas nama Paikuk, Suminem, dan Kasinem. Sementara korban luka sedang, yakni Suyam, Suminem, dan Ngatimah.
“Dua orang yang luka berat dilarikan di RSUD Salatiga bernama Siem dan Ginem,” terang dia.
Selain korban luka, kejadian tersebut juga mengakibatkan kerugian material yang ditaksir senilai Rp190 juta. Di lokasi kejadian, warga bersama BPBD Kabupaten Semarang langsung bergotong-royong membersihkan longsoran rumah milik Warno.