JOGJA—Siswa SMA "17" hari ini, Senin (9/4), terpaksa belajar dengan lesehan beralaskan tikar karena meja kursi fasilitas sekolah mereka telah diambil paksa oleh ahli waris lahan sekolah.
Bangunan cagar budaya yang biasa digunakan sebagai lobi dan ruang kantor guru, kini disulap menjadi tempat belajar lesehan bagi para siswa. Bambang Eko Jati, guru Matematika kelas 10 harus berjongkok dan melepas sepatunya untuk menulis di papan whiteboard saat mengajar para siswanya. Suasana belajar mengajar yang kurang nyaman semacam ini telah dialami siswa SMA "17" sejak pekan lalu. Ahli waris pemilik lahan sekolah menutup pagar sekolah serta mengosongkan ruang kelas.
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
Suyadi, Kepala sekolah SMA "17" mengatakan, Dinas Pendidikan Jogja telah menjanjikan bantuan mebel. "Proses belajar mengajar tetap berlangsung karena sebentar lagi mau ujian, meskipun belajar harus kami lakukan dengan lesehan," katanya. (ali)