Esposin, PONOROGO – Banjir yang menggenangi sejumlah titik Ponorogo, Jawa Timur, Rabu (1/6/2022) bukan hanya disebabkan hujan dengan intensitas tinggi. Namun, banjir juga disebabkan tidak adanya tanggul di daerah Poncowolo yang menyebabkan sedimen dari gerusan tanah menyumbat aliran sungai.
Dikabarkan sebelumnya, Jalan Poncowolo, Jalan Jabung – Jetis dan Jalur Ponorogo – Trenggalek terdampak banjir. Selain itu, ada 30 rumah yang terkena luapan air.
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
‘’Sebenarnya di Jalan Poncowolo itu bisa teratasi jika tanggul yang dibeton itu segera dibangun,’’ kata Jamus Kunto, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo, saat dihubungi Esposin.
Jamus menjelaskan ada aliran air dari arah selatan yang berbelok ke arah barat. Sebelum masuk ke bawah jembatan Paju, ada tikungan sungai yang sisi kananya belum dibangun tanggul, sehingga tanahnya tergerus oleh air yang kemudian meluap.
‘’Kemudian, yang sebelah sisi kiri itu ada tikungan dalam yang tersumbat sedimen dan belum dibersihkan,’’ terangnya.
Baca juga: Selain Jalan, Banjir Juga Rendam Puluhan Rumah di Ponorogo
Luapan air di Jalan Poncowolo itu disebabkan oleh sumbatan tanah. Akibatnyam air yang melimpah itu pun meluap sampai ke wilayah Poncowolo dan sekitarnya.
‘’Masih ada kemungkinan debit air terus naik di daerah Poncowolo, kami terus antisipasi,’’ ungkapnya.
Jamus mengakui selain tanggul yang belum dibangun, penyebab banjir terutama dari intensitas hujan yang tinggi. Hujan itu merata Ponorogo, seperti Kecamatan Badegan, Sampung, dan Balong. Maka, wajar jika air itu meluap ke daerah Kota, seperti di daerah Poncowolo, Kepatihan.
‘’Terpantau sejak pukul 19.00 WIB hujan sudah turun dan intensitas meningkat pukul 22.00 WIB sampai 01.00 WIB,’’ pungkasnya.