Suksesi Paku Alam X memasuki masa persiapan.
Harianjogja.com, JOGJA-Raden Mas Wijoseno Hario Bimo mengaku tak melakukan persiapan apapun menjelang upacara penobatannya Januari Mendatang.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Saat ini Bimo yang sudah diangkat sebagai Kanjeng Bendoro Pangeran Haryo (KBPH) Suryodilogo menjadi pelaksana harian (Plh) Paku Alam IX. Dia akan segera resmi menjabat sebagai Paku Alam X menggantikan Paku Alam IX yang wafat November lalu.
Ditemui di kompleks Kepatihan, KBPH Suryodilogo menyatakan dirinya memilih menyerahkan seluruh prosesi penobatan pada panitia yang sudah terbentuk. Dirinya nanti tinggal mengikuti prosesi yang akan dilakukan sebagaimana adat Pakualaman.
“Enggak ada persiapan. Persiapan saya ya banyak berdoa saja,” ujar dia, Jumat (18/12/2015)
Sesuai rencana, Suryodilogo yang mendapatkan gelarnya sebagai putra mahkota 2012 lalu ini akan melakukan kirab penobatan 7 Januari 2016 mendatang. Setelah rangkaian prosesi, KBPH Suryodilogo akan berhak menyandang gelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X.
Prosesi yang dinamakan jumenengan itu remcana dimulai dari Bangsal Sewotomo Kadipaten Pakualaman dan dilanjutkan dengan Kirab Ageng Jumeneng Dalem Paku Alam X mengelilingi wilayah Kadipaten Pakualaman.
Kirab itu ditujukan sebagai bentuk perkenalan adipati baru kepada masyarakat. Meski tujuannya sebagai pengenalan, Suryodilogo yang masih akrab dipanggil dengan nama lahirnya ini mengatakan dirinya tak memiliki agenda untuk menyampaikan pernyataan apapun untuk menyapa warga.
“Memang ada kirab tapi nanti tidak ada sambutan. Jadi hanya kirab saja,” imbuh Suryodilogo.
Sebelumnya, Penasehat Panitia Jumeneng Dalem, Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Kusuma Parasto mengatakan Jumenengan ini digelar setelah 40 hari meninggalnya KGPAA Paku Alam IX. Pemilihan waktu ini menurutnya dilakukan agar pihak Pakualaman sudah lebih kondusif setelah melewati masa duka.
Nantinya dalam proses Suryodilogo akan mendapatkan penyematan bintang kebesaran dan keris Kyai Bontit yang merupakan simbol sebagai Adipati Paku Alam yang bertahta. Kedua pusaka itu sudah menjadi bagian dari tradisi dan hanya boleh dikenakan oleh Adipati. Setelah itu, Paku Alam X akan menegaskan visi misi Kadipaten Pakualaman dalam sebuah pidato resmi.