Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL--Kondisi aliran sungai bawah tanah Pantai Baron, Kemadang, Tanjungsari semakin meluas. Pasca-adanya Siklon Tropis Cempaka beberapa bulan lalu aliran sungai semakin melebar sehingga menyulitkan wisatawan yang akan menikmati keindahan pantai.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Koodinator SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul, Marjono, mengatakan bergesernya aliran sungai bawah tanah dari semula yang berada disebelah barat dan saat ini bergeser ke sebelah utara sangat membahayakan wisatawan.
Bergesernya aliran sungai memang sudah terjadi akhir tahun lalu. Namun saat ini setiap hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Gunungkidul, debit air yang melewati sungai tersebut akan semakin tinggi. “Ya dampaknya seperti ini, aliran sungai ini memisah daratan dan lautan. Selain memiliki warna kecoklatan dan keruh, aliran sungai membuat wisatawan tidak bisa bermain air,” ujar Marjono, Senin (19/3/2018).
Dia juga mengimbau kepada wisatwan untuk tidak mendekat di kawasan sungai. Selain memiliki air yang keruh, kedalaman sungai yang mencapai dua hingga tiga meter akan membahayakan wisatawan. “Wisatwan dapat melihat laut ya cuma dari batas talut ini, karena kedalaman air cukup membahayakan jika mau melihat laut lebih dekat,” ucapnya.
Tingginya air tersebut juga berpengaruh pada aktivitas nelayan, mengakibatkan aktivitas nelayan sepekan terakhir tidak bisa melaut karena minimnya tangkapan ikan yang ada. Para nelayan lebih memilih menaikkan kapal mereka agar tidak terkena banjir, atau memilih memperbaiki jaring mereka.