Esposin, SEMARANG – Ratusan warga di Desa Gedangan, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, mengikuti acara tradisi sadranan di Wisata Sumber Mas Kaliodo, Minggu (26/5/2024). Acara itu digelar sebagai wujud syukur kepada Tuhan atas tetap melimpahnya air kala musim kemarau datang.
Dengan membawa berbagai hasil bumi, ratusan warga berkeliling desa mengenakan pakaian adat. Acara tersebut juga bertujuan untuk melestarikan tradisi budaya dari leluhur yang sudah berlangsung sejak dulu.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Kepala Desa Gedangan, Daroji, mengatakan sadranan ini sebagai wujud syukur warga karena telah diberikan air dari sumber mata air Kaliodo. Sumber mata air ini sangat berguna bagi warga karena selain digunakan untuk wisata, juga untuk pengairan di persawahan.
“Kaliodo ini memang istimewa bagi kami, karena ketika musim kemarau debit airnya naik. Malahan saat musim penghujan sangat sedikit bahkan bisa habis,” ungkap Daroji, Minggu (26/5/2024).
Karena keistimewaan itu, kata Daroji, air dari mata air tersebut sangat penting bagi petani sekitar. Tak hanya itu, jernih dan segarnya sumber mata air Kaliodo juga dimanfaatkan sebagai objek wisata.
“Tentunya sangat bermanfaat bagi masyarakat, karena bisa menumbuhkan UMKM dengan berjualan di sekitar Kaliodo,” terang Daroji.
Sementara itu, salah seorang warga, Rofiqoh, mengaku sangat menunggu tradisi sandaran tersebut. Sebab selain sebagai wujud syukur, juga sebagai bentuk ajang silaturahmi antar warga.
“Kemarin kita masak-masak bersama untuk buat tumpeng. Sekarang kita arak dan kita makan bersama di sini,” kata Rofiqoh.
Diakuinya, sebagai warga asli Gedangan, Rofiqoh setiap tahun selalu menyempatkan diri untuk mengikuti acara sandaran tersebut.