Harianjogja.com, JOGJA- Kepala Pelaksana Proyek Pembangunan Toilet Titik Nol Wintawan Alka Putranto menyatakan, sebenarnya air pembilas toilet di toilet bawah tanah Titik Nol Kilometer Jogja sudah kencang.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Hal itu diungkapkan menanggapi keluhan Gubernur DIY Sri Sultan HB X yang menyatakan kucuran air kurang kencang, saat meninjau lokasi tersebut, Selasa (9/1/2018).
"Cuman awalnya memang pelan tapi lama-kelamaan akan kencang. Mungkin tadi belum sampai tahap itu," ucapnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (DPUP ESDM) DIY M. Mansur menyatakan, hingga kini tarif toilet belum ditentukan.
Tarif nantinya akan diatur tersendiri melalui Surat Keputusan Gubernur. Karena itu dalam beberapa bulan ke depan, pengunjung boleh memakai secara gratis.
"Pokoknya masih kami tanggung. Nanti kami lihat untuk berapa lama. Tarif harus ada regulasi? berapa harus mungut, harus ada SK Gubernur. Tidak terus nyemplungin Rp2.000 atau Rp3.000, nanti tarifnya akan diatur," ucapnya.
Mansur menyatakan, Toilet Titik Nol berbayar, karena sebuah infrastruktur yang berstandar internasional perlu biaya pemeliharaan. "Jaga kebersihan butuh biaya dan mengelola juga butuh biaya," ucapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, pembangunan fasilitas itu kurang lebih memakan waktu selama 10 bulan dan menghabiskan dana sebesar Rp5,8 miliar.