Harianjogja.com, JOGJA--Masa anak-anak adalah masa dimana manusia diliputi rasa ingin tahu yang tinggi. Semua tindakan dan ucapan dari lingkungan sekitar akan diterima tanpa mempertimbangkan baik dan buruknya, mengingat akal yang belum berkembang secara sempura. Karena itulah penanaman nilai moral sangat penting diberikan sejak dini untuk membangun generasi penerus yang tangguh dan bertanggung jawab.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Hal tersebut diungkapkan oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Puncak Acara Peringatan Hari Anak Nasional tingkat DIY tahun 2017 di Plaza Monumen Serangan Umum 1 Maret, Kamis (3/8/2017). Menurutnya penanaman nilai moral sejak dini dapat memberikan fondasi kepribadian yang kuat kepada anak.
“Pengetahuan moral merupakan pangkal pokok sisi kemanusian karena moral berkaitan dengan baik dan buruk sebuah tindakan. Moral adalah pencerminan ahklak, sehingga anak-anak memiliki landasan untuk mengubah bangsa jadi lebih baik,” sebutnya dalam sambutan yang dibacakan oleh Wakil Gubernur DIY Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X.
Sri Sultan HB X melanjutkan, anak adalah generasi penerus bangsa yang memikul beban untuk melangsungkan cita-cita luhur bangsa di kemudian hari. Mengingat perannya yang krusial, ia menyebut penyiapan anak-anak menjadi kader yang tangguh dan bertanggung jawab terhadap diri sendiri mutlak harus dilaksanakan.
Peran orang tua, imbuhnya, dalam mempersiapkan anak agar memiliki visi dan masa depan yang bagus sangat penting karena keluarga adalah tempat pertama kali bagi si anak dalam mempelajari berbagai hal di dunia. Meski demikian, pengembangan anak tidak hanya menjadi tanggung jawab dari orang tua semata.
“Setiap elemen masyarakat harus berperan aktif agar pengembangan anak menjadi lebih efektif. Dalam kesempatan ini saya ingin mengajak semua pihak terlibat aktif untuk mewujudkan generasi penerus yang tangguh dan bertanggung jawab. Hari Anak Nasional merupakan bukti betapa pentingnya keberadaan anak sebagai generasi penerus bangsa,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Sri Sultan HB X berharap anak-anak Indonesia, khususnya yang ada di DIY agar selalu bersikap jujur, sopan dan senantiasa menyebarkan kasih sayang kepada sesama tanpa memandang latar belakang.
Usai pembacaan sambutan dari Raja Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, kemudian acara dilanjutkan dengan kampanye Berlian (Bersama Lindungi Anak). Kampanye Berlian ditandai dengan aksi buka payung oleh KGPAA Paku Alam, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas dan Kapolda DIY Brigjen Pol Ahmad Dofiri.
Sebelumnya, Kepala Bidang Perlindungan Hak-hak Perempuan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat (BPPM) DIY Waty Marliawati menyebut Kampanye Berlian merupakan upaya agar kesadaran masyarakat semakin tumbuh dalam melindungi semua anak yang ada, bukan hanya terbatas pada anak sendiri.
Waty Marliawati mengatakan salah satu langkah pencegahan paling efektif adalah perlindungan anak secara bersama-sama. “Hal ini untuk mencegah kekerasan seksual dan penculikan pada anak. Kalau menemukan anak yang berjalan sendirian tidak dijemput orang tuanya kita semua harus memberi perhatian dan perlindungan kepada anak tersebut,” bebernya.
Sementara itu, Kepala BBPM DIY Arida Oetami berharap Perayaan Hari Anak DIY Tahun 2017 bisa dijadikan sarana untuk meningkatkan pemahaman dan penyamaan persepsi para pembuat kebijakan, pemangku kepentingan dan masyarakat tentang pentingnya mengintegrasikan hak anak dalam program terkait pemenuhan dan perlindungan anak.