Esposin, PATI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati, Jawa Tengah (Jateng), turun tangan untuk membersihkan nama Kecamatan Sukolilo yang dilabeli netizen sebagai “Kampung Maling” di Google Maps. Pihaknya pun meminta kepada warganet berhenti mengubah penandaan tempat di Sukolilo dengan nama-nama yang tidak pantas.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Pati, Ratri Wijayanto, Rabu (19/6/2024). Ratri mengaku pihaknya hingga kini masih berupaya mengganti penandaan-penadaan di Sukolilo agar kembali seperti semula. Meskipun setiap kali diubah, ada saja netizen yang mengembalikan namanya menjadi Kampung Maling.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
“Perlu saya tekankan Google Maps bukan di bawah Kominfo [Kementerian Komunikasi dan Informatika]. Namun, penggantian nama menjadi atensi kami sejak delapan hingga sembilan hari ini. Meskipun belum berdampak signifikan,” kata Ratri, Rabu (19/6/2024).
Oleh karena itu, Ratri meminta kepada warganet atau masyarakat berhenti mengubah penandaan tempat di Sukolilo dengan nama-nama yang tidak pantas. Tujuannya, agar pengguna layanam Google Maps tak salah persepsi tentang Kecamatan Sukolilo.
“Kami berharap warganet bisa bijaksana melihat hal ini. Sehingga, yang memanfaatkan Google Maps bisa menikmati layanan. Jangan sampai nama-nama yang kurang layak itu menimbulkan stigma yang tidak baik terhadap wilayah Kabupaten Pati dan Kecamatan Sukolilo,” pintanya.
Sekadar untuk diketahui, pantuan Esposin di Google Maps hingga Rabu pukul 19.00 WIB, sejumlah titik di Kecamatan Sukolilo, yang sebelumnya dilabeli “Jalur Masuk Desa Maling”, “Kampung Pencuri Mobil Montor Rental”, “Desa Maling” dan “Desa Maling Pati” telah hilang atau dihapus. Adapun saat berita ini ditulis, segala label buruk citra Pati sebagai Kampung Sindikat telah hilang.
Diberitakan sebelumnya, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, turut menanggapi ramainya warganet yang melabeli Sukolilo Pati sebagai Kampung Maling di aplikasi Google Maps. Ia mengatakan masyarakat tak seharusnya mudah melakukan justifikasi terhadap satu desa.
“Target kami adalah mengungkap dan menangkap [pelaku] sampai kasus ini terang. Kami tidak bisa melakukan justifikasi terhadap Pati, khususnya Sukolilo sebagai blablabla," ujar Luthfi saat menggelar jumpa pers di Mapolda Jateng, Jumat (14/7/2024).