Esposin, SEMARANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, Jawa Tengah (Jateng), belum juga mengoperasikan jembatan kaca di Hutan Tinjomoyo, Kecamatan Banyumanik. Meski pun jembatan kaca tersebut sudah selesai pengerjaannya sejak Mei 2023 lalu.
Pantauan Esposin, jembatan kaca di kawasan objek wisata di hutan tengah kota itu sudah tersusun rapi. blok lantai kaca juga telah terpasang bersama dengan pagar akses masuk. Meski demikian, jalan atau akses ke jembatan itu belum dibuka dan masih terpampang papan informasi bertuliskan, "Stop Belum Diizinkan Masuk".
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Seorang pekerja di Hutan Tinjomoyo Semarang, Prio Nugroho, mengaku banyak pengunjung yang menanyakan kapan jembatan kaca itu dibuka. Meski demikian, ia tidak bisa menjawab pertanyaan itu karena sepenuhnya menjadi kewenangan Dinas Pariwisata Kota Semarang.
"Dinas Pariwisata juga belum bisa memastikan. Soalnya masih ada pengerjaan-pengerjaan lain, katanya," ujar Prio saat dijumpai Esposin, Senin (6/11/2023).
Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Industri Wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Yuda Bakti Wiliawan, juga belum bisa memastikan tanggal pasti pembukaan jembatan kaca di Hutan Tinjomoyo. Ia mengaku pihaknya masih berhati-hati dalam membuka jembatan di Hutan Tinjomoyo itu, terlebih pasca-kejadian runtuhnya kaca di jembatan kaca The Geong di Hutan Pinus Limpakuwus, Banyumas.
K3
Ia pun mengaku Disbudpar Kota Semarang saat ini masih mengkaji penyusunan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) jembatan kaca itu. "Kalau ditanya kapan dibuka untuk umum? Kami ingin secepatnya. Cuma masalah K3 perlu diteliti, jadi sangat hati-hati. Oleh karena itu, K3-nya masih dikaji ulang. Biar standar keselamatan buat pengunjung bisa optimal. Saat ini kami sedang tunggu uji kelayakannya," jelas Yuda.Yuda menambahkan dalam kajian K3 itu, jembatan kaca di Hutan Tinjomoyo, Semarang, perlu ditambah dengan fasiltas pengamanan berupa jaring pengamanan, peninggian pagar akses masuk ke jembatan, penyelesaian ornamen pagar pembatas jembatan serta tali pengaman. Selain itu, konstruksi jembatan kaca Tinjomoyo haru dipasangi kaca untuk lantai dengan ketebalan empat sentimeter (cm).
“Kemudian ada beberapa pagar ditutup rapat juga. Tetus akan dipasangi jalanan menurun ke dua sisi ujungnya. Dan untuk ketebalan kacanya dua lapis. Satu kaca ketebalannya 2 sentimeter, totalnya dua lapis jadi 4 sentimeter,” terangnya.
Tak hanya itu, Disbudpar Kota Semarang juga diinstruksikan mempelajari kembali rancangan detail engineering design (DED) pada proyek jembatan kaca Hutan Tinjomoyo. Hasilnya, pihaknya sedang mengebut pembuatan jembatan yang menghubungkan konstruksi pondasi kaca dengan jembatan buntung yang terletak di seberangnya.
“Kalau progresnya ya sudah jadi semua. Tinggal nanti menerima peresmiannya dari DPU (Dinas Pekerjaan Umum) ke Disbudpar,” tutupnya.