Harianjogja.com, SLEMAN- Sebanyak 4 KK di pinggiran Sungai Oya yang terletak di Dusun Wunut, Desa Sriharjo, Imogiri masih belum mau direlokasi. Meskipun begitu Pemerintah Desa Sriharjo telah menyediakan sekitar 600 meter tanah untuk relokasi.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Baca juga : Talut Kali Oya Ambrol, 5 KK di Wunut Mengungsi
Kepala Dusun Wunut, Sugianto, mengatakan tanah untuk lahan relokasi adalah bantuan dari Pemerintah Desa Sriharjo. Dia mengatakan seharusnya warga di dekat pinggiran sungai direlokasi ke lahan tersebut mengingat saat ini ketinggian air mencapai bibir pondasi talut.
"Saat ini yang sudah direlokasi cuma pak Wakimin, ke rumah pribadinya. Sisanya dibujuk dulu," ujar Sugianto kepada Harianjogja.com, Senin (22/1/2018).
Sugianto mengatakan rencananya tanah relokasi akan disiapkan di Dusun Kedungmiri sekitar 150 meter dari Panggung Sono Seneng. Terkait warga yang masih belum mau direlokasi, Sugianto mengatakan Pemerintah Desa telah meminta bantuan BPBD Bantul untuk menyelenggarakan sosialisasi.
Kepala pelaksana BPBD Bantul, Dwi Daryanto, mengatakan BBWSO sudah menyanggupi pembangunan talut darurat kurang lebih 150 meter. Sementara itu untuk relokasi warga terdampak, Dwi mengatakan Wakimin adalah warga yang paling mendesak untuk direlokasi.
"Pak Wakimin sudah direlokasi, besok sudah mulai membangun rumah. Akan kami bantu materialnya," ujar Dwi.
Sementara untuk 4 KK lainnya, Dwi menilai lokasi masih jauh dari bibir sungai namun warga tetap harus waspada. Dia berharap setelah ada implementasi pembangunan talut dampak dari abrasi talut akan berkurang.
"Tapi desa sudah menyiapkan tanah relokasi yang sewaktu-waktu bisa digunakan, tapi syaratnya kalau relokasi harus siap rumah lama dirobohkan," kata Dwi.