Esposin, SLEMAN -- UPT Stadion Maguwoharjo Sleman memastikan segera melakukan perbaikan terkait dengan banyaknya genangan air di lapangan saat Indonesia Selection menjamu Islandia, Kamis (11/1/2018) malam.
Promosi Didukung BRI, Usaha Pisang Sale Mades di Parigi Sulteng Makin Berkembang
Baca juga : INDONESIA SELECTION VS ISLANDIA : Gol Setengah Lusin Tanpa Balas
Perbaikan dilakukan karena kurang dari sepekan mendatang, stadion berkapasitas 30.000 penonton ini akan dipergunakan untuk gelaran Coppa Sleman 2018.
"Kami lakukan perbaikan segera. Bukan drainase yang bermasalah, melainkan media tanam, atau tepatnya pasir yang ada di bawah permukaan rumput. Karena banyak pasir yang mati, membuat penyerapan tidak optimal saat pertandingan antara Indonesia Selection melawan Islandia," ujar Kepala UPT Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sumadi kepada Espos.id, Jumat (12/1/2018) siang.
Menurut Sumadi, dengan usia stadion lebih dari 10 tahun yang dibangun pada 2005/2006 lalu, maka sejatinya pergantian pasir dan rumput sudah saatnya dilakukan. Akan tetapi, untuk merealisasikan rencana tersebut, dibutuhkan waktu dan biaya yang cukup besar.
Oleh karena itu, dengan dihadapkan padatnya penggunaan stadion, salah satu cara tercepat dan bisa dilakukan oleh pihaknya untuk mengatasi kemungkinan tergenangnya lapangan saat curah hujan tinggi adalah dengan memaksimalkan teknik biopori.
"Nantinya kami lubangi dengan lebar 2 sentimeter dan kedalaman 20 sentimeter di beberapa titik. Utamanya, di mana banyak air yang tergenang. Ini solusi yang bisa kami lakukan, mengingat waktu yang pendek," sambungnya.
Sumadi menuturkan, jika ingin lebih optimal, sejatinya pihaknya bisa melakukan pergantian pasir di bawah permukaan rumput. Akan tetapi, hal ini butuh waktu minimal enam bulan. Di mana selama enam bulan ini, stadion Maguwoharjo tidak boleh digunakan.
Sebab, pengelola harus mengangkat rumput yang ada dan melakukan pembersihan terhadap pasir serta menggantinya dengan pasir baru.
"Namun, karena waktunya tidak memungkinkan, kami optimalkan cara tersebut," terangnya.
Disinggung mengenai biaya perawatan kandang PSS ini, Sumadi memaparkan bahwa dibandingkan dengan sejumlah stadion di Jawa Tengah, biaya perawatan yang dikeluarkan oleh pihaknya lebih kecil. Sebab, selama sebulan, biasanya UPT harus mengeluarkan uang senilai Rp150 juta untuk perawatan stadion.
"Dari nilai tersebut, separuh adalah biaya untuk pembayaran gaji pegawai tidak tetap," jelasnya.