Esposin, SEMARANG – Pengamat politik Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Wijayanto, menilai Pilgub Jawa Tengah (Jateng) berpotensi memunculkan medan pertarungan para bintang.
Sebab, langkah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang mengusulkan nama Panglima TNI, Jenderal Purn Andika Perkasa itu, dinilai agar bisa melawan mantan Kapolda Jateng, Komjen Pol. Ahmad Luthfi, yang saat ini telah diusung oleh Partai Gerindra, Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
“Bila dilihat dari latar belakang, memang berbeda, yang satu Polisi [bintang 3] satunya Jenderal militer bintang 4. Tapi bisa jadi pertarungan para bintang,” kata Wijayanto kepada Esposin, Senin (5/8/2024).
Adapun latar belakang itu, terang Wijayanto, tak terlepas dari gambaran Pilgub Jateng sebelum-sebelumnya, yang tak jarang memunculkan calon-calon purnawirawan.
Bahkan di antara kemunculan tersebut beberapa di antaranya pernah menang atau menjadi Gubernur Jateng.
“Seperti Pak Mayjen TNI [Purn] Mardiyanto [periode 1998-2023 dan 2003-2008] dan Pak Letnan Jenderal TNI [Purn] Bibit Waluyo [periode 2008-2013], maka artinya memang ada sejarah di sana. Namun sekarang era berbeda, survei data empirik belum ada, jadi belum ada yang dominan [Polisi atau TNI],” jelasnya.
Hal senada juga disampaikan Pengamat politik Undip Semarang, Wahid Abdulrahman. Ia menilai, Andika sengaja dimunculkan PDIP untuk melawan kekuatan mantan Kapolda Jateng, Ahmad Luthfi yang juga digadang-gadang akan maju Pilgub Jateng.
“Sehingga tentu PDIP mencermati betul siapa figur yang akan diadu, yang bisa memberi perlawanan kepada Pak Ahmad Luthfi,” kata Wahid.
Wahid menilai, peluang Ahmad Luthfi diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) sangat besar. Jika terjadi, PDIP akan mendapat perlawanan berat.
“Kalau melihat Pilgub 2018, 2013, dan 2008, tentu Pilgub kali ini bukan Pilgub yang biasa, kondisinya relatif tidak normal bagi PDIP. Karena salah satunya kondisinya [hubungan] yang tidak harmonis dengan Presiden Jokowi. Dan karena Jokowi punya kepentingan besar untuk menempatkan orangnya di Pilgub Jateng 2024 ini,” nilainya.
Sehingga, lanjut Wahid, keputusan PDIP yang mendorong Andika Perkasa untuk melawan Ahmad Luthfi sangat tepat. Selain berpengalaman dan cukup populer, Andika juga dinilai bersih dari masalah hukum.
“PDIP punya mesin politik yang kuat di Jateng, bahkan siapapun nanti figur yang dapat rekomendasi, begitu rekomendasi itu turun bisa dengan cepat secara masif [kader bergerak] mendorong calon yang diusung itu sehingga popularitasnya naik,” tandasnya.