Skip Challenge dilakukan remaja untuk menarik perhatian.
Harianjogja.com, JOGJA - Psikolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Koentjoro menyebutkan remaja yang suka melakukan permainan skip challenge ini telah salah kaprah dalam mengaktualisasikan sebuah tantangan memacu adrenalin.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Menurut Koentjoro, sikap coba-coba yang ada pada benak masing-masing remaja menjadikan kalangan ini tidak berpikir panjang tentang risiko berbahaya sehingga tetap melakukan permainan ini.
“Anak-anak dan remaja suka mencoba hal baru dan menantang, termasuk dengan melakukan skip challenge ini,” katanya, Senin (13/3/2017).
Selain menantang, skip challenge digunakan remaja sebagai salah satu cara untuk menarik perhatian. Dengan mengikuti tantangan ini mereka berharap akan mendapatkan pujian, dianggap berani, hebat, serta populer.
“Ini bagian dari tren yang tidak akan berlangsung lama. Hanya ikut-ikutan saja agar dianggap keren,” ujarnya.