by Newswire - Espos.id Regional - Kamis, 27 Februari 2020 - 01:20 WIB
Semarangpos.com, KUDUS — Kasus perundungan atau bullying, Selasa (25/2/2020), dialami seorang siswi salah satu SMP negeri di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Pelakunya adalah teman-temannya.
Aksi perundungan itu terkuak dari rekaman video yang beredar melalui media sosial. Dari video yang tersebar itu terlihat ada seorang gadis yang tengah menangis di tengah jalan. Tampak juga ia dikeliling sejumlah gadis seusianya.
Ketika perekam bertanya masalah yang terjadi, para gadis yang mengendarai sepeda motor itu langsung kabur. Dalam rekaman video yang beredar juga terlihat gadis yang diduga menjadi korban perundungan itu menangis. Perekam video kemudian menanyakan apa yang terjadi pada diri si gadis tersebut.
Hotel 21 di Pati Pekerjakan Pemandu Karaoke 17 Tahun
Hotel 21 di Pati Pekerjakan Pemandu Karaoke 17 Tahun
“Sing dianu ndi mau? rene [yang dibully mana tadi? Sini]. Ayo neng polisi [Ayo ke polisi]. Diapakno? Kowe dhewekan? [Diapakan? Kamus sendirian?]” tanya seorang perempuan dalam rekaman itu.
Namun gadis itu hanya sesenggukan menangis. Setelah dilakukan penelusuran, diketahui gadis itu merupakan seorang pelajar di salah SMP di Kudus. Berdasarkan informasi yang diterima redaksi laman aneka berita Murianews, korban yang disebut dengan inisial JA dirundung oleh teman-temannya.
Ia mengatakan peristiwa itu bermula saat korban dan pelaku datang ke jalan Desa Tumpang Krasak, Kecamatan Jati, Kudus, Selasa. Tujuannya untuk melakukan swafoto. Namun di lokasi kejadian, korban mendapat perundungan dan kekerasan dari para pelaku.
“Diduga ini karena rebuatan cowok. Biasa anak muda. Mungkin baru semangat cinta monyet,” jelasnya.
Ini Kiat Jaga Kebersihan Selokan Semarang ala Hendi
Atas kejadian itu, ia mengimbau kepada keluarga untuk lebih memperhatikan anak-anaknya. Menurutnya, komunikasi antara orang tua dan anak harus terus diperkuat, sehingga keluarga dan anak merasa lebih dekat.
“Pastinya ada latar bekalang sampai anak bisa melakukan seperti itu. Dari JPPA akan mendampingi sampai selesai,” tandasnya.
Ada Pahlawan Banjir di Semarang, Begini Sosoknya…
Sementara itu, Kantor Berita Antara, mengekspose mediasi oleh pihak kepolisian, Jaringan Perlindungan Perempuan dan Anak (JPPA) Kudus, dan pihak sekolah dalam perundungan itu. Dengan mediasi itulah, kasus itu diharapkan bisa diselesaikan secara kekeluargaan.
"Penyelesaian kasus perundungan tersebut sudah dilakukan hari ini [Rabu, 26/2/2020] di SMP tempat korban sekolah dengan menghadirkan pihak orang tua dari kedua pihak serta dihadiri JPPA dan dari Polres Kudus yang khusus menangani kasus anak," kata Kasat Reskrim Polres Kudus AKP Rismanto.
Ia mengakui kasus tersebut memang belum ada laporan. Namun, karena rekaman videonya tersebar di media sosial dan menjadi viral langsung dilakukan langkah-langkah penyelesaian dengan melibatkan berbagai pihak.
Duh, 3.000 Permen Karet Nempel di Candi Borobudur…
Ia menambahkan pula dalam kasus perundungan yang dialami siswi SMP negeri di Kudus itu tidak sampai mengakibatkan luka serius. Siswinya pun, kata Kasat Reskrim Rismanto, memiliki mental yang bagus karena kembali ke sekolah.
Sementara itu, Ketua JPPA Kudus Noor Haniah mengatakan kasus yang menimpa siswi SMP negeri itu telah diselesaikan secara kekeluargaan karena kedua pihak keluarga juga dihadirkan untuk dilakukan mediasi. "Hasilnya, kedua pihak sepakat damai," tukasnya.
Klaim yang sama disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kudus Joko Susilo.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya