Esposin, SEMARANG--Gempa berkekuatan M 5,6 di Cianjur, Jawa Barat membuat banyak orang berempati. Tidak terkecuali siswa SD Negeri Sugihan 3, Tengaran, Kabupaten Semarang.
Bertempat di aula sekolah, mereka dengan khusuk memanjatkan doa terhadap korban gempa. Terlebih banyak korban yang mayoritas anak-anak.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Kepala SD Negeri Sugihan 3 Septina Ika Kadarsih mengatakan kegiatan doa bersama itu sebagai penanaman wujud kepedulian siswa sejak dini.
Utamanya terhadap bencana gempa yang menimpa Cianjur Senin (21/11/2022).
“Ini juga sebagai wujud profil pelajar Pancasila ke tiga yaitu gotong royong dan kepedulian,” ungkap Ika kepada Esposin, Selasa (22/11/2022).
Dikatakan wujud kepedulian itu diajarkan ke siswa. Sesama manusia dan bangsa Indonesia saking membantu dan mendoakan. Terlebih banyak korban dalam gempa tersebut adalah anak-anak.
“Kami ini murid sekolah dasar kita harus mengajarkan kepada anak-anak harus belajar bersama-sama mendoakan. Peduli dan harus bersyukur karena kita masih diberikan kesehatan,” ujar dia.
Diakui rasa kepedulian sejak dini anak harus diajarkan dan dicontohkan kepada anak-anak.
Walaupun saat ini daerahnya tidak mengalami bencana.
“Mencoba untuk anak itu agar bisa bersimpati dan empati terhadap musibah orang lain,” terangnya.
Kegiatan yang dilaksanakan di sela-sela jam pelajaran Selasa (22/11/2022) pagi itu anak-anak antusias mengikuti doa bersama. Meskipun sekolah yang berada di pinggiran itu total hanya ada 30 siswa dari kelas 2 sampai kelas 6.