Harianjogja.com, BANTUL - Gejolak politik di pemerintahan Indonesia yang sedang kacau membawa pengaruh negatif terhadap rupiah. Kondisi ini juga berdampak langsung anjloknya pasar handycraft di Bumi Projotamansari.
"Paling terasakan bulan Oktober lalu pesanan buyer mulai berkurang. Turunnya drastis," kata Jumakir perajin Zulfi Natural Handycraft di Kasongan Bantul, Rabu (8/10/2014).
Promosi Gaet Vidi Aldiano, BRI Edukasi Masyarakat Hindari Modus Penipuan Lewat Lagu
Menurut dia, dalam satu bulan ini buyer yang datang memesan handycraft hanya satu kontainer dari semula mencapai tiga kontainer. Perputaran uang di sektor kerajinan pun menjadi lambat. Apabila dirupiahkan pesanan satu kontainer mencapai kisaran Rp700 juta biasanya dalam satu bulan order bisa menembus Rp2,1 milyar.
"Katanya mau menunggu masih menunggu kondisi politik kembali stabil," tambah Jumakir.
Ia mengatakan kondisi politik dalam negeri dinilai dunia sedang karut marut. Presiden baru belum dilantik sektor keuangan dan ekonomi dunia sudah terasakan. Tak terkecuali melemahnya rupiah dan menguatnya dolar dinilai cukup menganggu pasar industri.
Senada juga diungkapkan Prasetyo perajin handycraf di sentra kerajinan Kasongan mengaku dalam sebulan terakhir kelesuan sangat dirasakan untuk pasar dunia. Terlebih banyak buyer pemasar produk Kasongan selama ini membidik pasar luar negeri seperti Amerika dan Kanada yang cukup bergantung pada iklim politik.