Semarangpos.com, SEMARANG — Polrestabes Semarang berjanji tidak akan menggelar razia atau cegatan lalu lintas secara sembunyi-sembunyi selama pelaksanaan Operasi Simpatik Candi 2017 di Kota Semarang.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Kepala Satuan Lalu Lintas Polrestabes Semarang AKBP Gatot Catur Effendi, Rabu (1/3/2017), mengatakan seluruh razia atau cegatan lalu lintas yang akan dilaksanakan di Kota Semarang sudah terjadwal. "Jangan sampai ada yang menjebak, jangan sampai ada yang menggelar razia di tikungan," katanya.
Ia menegaskan mekanisme menggelar razia lalu lintas telah jelas, seperti wajib memasang rambu pemberitahuan. Pelaksanaan Operasi Simpatik yang berlangsung 1-21 Maret 2017 diharapkannya mampu meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat.
Dalam Operasi Simpatik Candi 2017 di Kota Semarang, menurut dia, aspek preemtif dan preventif yang akan dikedepankan. "Meski tidak menutup kemungkinan tindakan represif terhadap pengendara yang membahayakan pengendara lainnya," katanya.
Untuk tindakan represif saat Operasi Simpatik Candi 2017 di Kota Semarang, katanya mencontohkan, bakal diterapkan polisi lalu lintas kepada pengendara yang melawan arus, menerobos lampu lalu lintas, berkendara zig-zag, dan semacamnya.
Selaiin razia, lanjut dia, Satlantas Polrestabes Semarang juga mengagendakan berbagai penyulihan tentang tertib lalu lintas. "Kami akan gelar sosialisasi ke tempat yang terorganisasi maupun yang tidak, seperti sekolah, komunitas ojek, bahkan pondok pesantren," katanya.
Polrestabes Semarang menerjunkan 230 personel dalam Operasi Simpatik Candi 2017 di Kota Semarang. Jumlah personel tersebut masih ditambah dengan instansi terkait lainnya, seperti TNI dan pemerintah daerah setempat.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya