Solopos.com, SALATIGA – Setelah sempat tertunda akibat pandemi Covid-19, seleksi kompetensi bidang calon pegawai negeri sipil atau SKB CPNS formasi 2019 Pemerintah Kota Salatiga akhirnya diputuskan kembali digelar September ini.
SKB CPNS yang digelar dengan menggunakan metode computer assisted test (CAT) itu rencana digelar di Gedung Setda Kota Salatiga, 12-13 September 2020.
Promosi Kompetisi BRI Liga 1 Ciptakan Perputaran Ekonomi hingga Rp10,4 Triliun
Awas! Karanganyar Razia Masker Tiga Kali Sepekan
Fakruroji menyebutkan pelaksanaan tes dilakukan dengan menerapkan protokol pencegahan Covid-19 secara ketat. Salah satunya dengan membagi peserta dalam tiga sesi setiap harinya. Nantinya, setiap sesi akan diikuti 85 orang, kecuali pada sesi terakhir yakni 74 peserta.
Selain itu, panitia juga akan menempatkan peserta yang suhu tubuh di atas 37,3 derajat Celcius dalam ruangan khusus. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi penularan virus corona.
“Kami juga mengimbau semua peserta SKB untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari sebelum pelaksanaan seleksi. Peserta juga harus menggunakan kendaraan pribadi, dan tidak diperkenankan mampir ke tempat lain saat menuju lokasi tes. Peserta juga wajib mengenakan masker, face shield, dan sarung tangan latex,” ujar Fakruroji.
Oro-Oro Kesongo Blora Semburkan Lumpur & Gas, 19 Ekor Kerbau Hilang
2.362 Peserta
Fakruroji menambahkan selama pelaksanaan CAT, pengantar maupun orang tua peserta dilarang memasuki lokasi. Panitia juga tidak menyediakan ruang tunggu pengantar. Nantinya, hasil CAT dapat disaksikan secara live streaming melalui media daring.“Peserta juga diimbau menjaga kebersihan tangan, membawa alat tulis pribadi. Khusus, bagi peserta dari luar daerah dapat mengikuti ketentuan protokol perjalanan yang ditetapkan pemerintah,” imbuh Sekda Kota Salatiga.
Penerimaan CPNS formasi 2019 Pemkot Salatiga sebelumnya diikuti 2.362 peserta. Dari jumlah itu tersisa 533 orang yang akan bersaing memperebutkan 237 lowongan. Ke-237 lowongan itu terdiri atas 92 tenaga pendidikan, 53 tenaga kesehatan, dan 92 tenaga teknis.
Jateng Belum Izinkan Kolam Renang Dibuka