Esposin, JEPARA -- Ada tradisi unik di Desa Kawak, Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng) setiap tahunnya.
Saat sedekah bumi desa berlangsung, masyarakat di desa tersebut menggelar pertandingan sepak bola api. Hal itu seperti yang digelar di halaman MTs Tas-Hilul Muhtadin, daerah setempat, Selasa (6/6/2023) malam.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Sebanyak 10 pemain dari kedua tim yang saling bertanding pada malam itu. Para pemain yang mayoritas para pemuda hanya mengenakan celana hitam pendek tanpa memakai baju.
Sementara, kepalanya diikat dengan selembar kain. Ribuan warga antusias menonton pertandingan sepak bola api tersebut.
Sebelum bertandang, para pemain diolesi dengan minyak kelapa dan sabun. Tujuanya untuk menghilangkan panas saat menendang bola api yang terbuat dari kelapa utuh tersebut.
Pemain sepak bola api, Totok Arifin, mengatakan baru kali pertama bermain sepak bola api. Ia awalnya sangat takut dan khawatir jika terkena api.
“Ternyata waktu main sepak bola api ini panasnya enggak begitu terasa. Seru dan ini sangat menantang. Beda dengan sepak bola pada umunya. Saya ikut senang bisa berpartisipasi dan meramaikan acara sedekah bumi desa kami,” ungkap Arifin saat dihubungi Esposin, Rabu (7/6/2023).
Petinggi Desa Kawak, Eko Heri Purwanto, mengatakan digelarnya Festival Bola Api ini untuk melestarikan tradisi nenek moyang desa. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari prosesi sedekah bumi desa yang dilaksanakan setelah panen raya.
”Tradisi sepak bola ini bertujuan memerangi angkara murka, seperti hawa nafsu, emosi, kemarahan, serta rasa benci antarsesama yang disimbolkan dengan api,” kata Eko.
Dengan berkobarnya bara api, dimaksudkan pula untuk saling menjaga kebersamaan seluruh warga Desa Kawak serta meningkatkan potensi yang ada di desa tersebut.