Harianjogja.com, JOGJA-Di era modern ini, motivasi orang memiliki keris sudah beragam. Tidak melulu berkaitan dengan mistik, tetapi juga untuk suvenir , gebyak manten maupun alasan lain.
Ki Empu Sungkowo Harumbrodjo, seorang pembuat keris yang merupakan putra tunggal dari Ki Empu Jeno Harumbrodjo, seorang empu dari trah Jenggalan. Meski hidup di dunia modern yang segala sesuatunya akrab dengan teknologi, ternyata pekerjaan sebagai seorang pembuat keris ternyata masih juga membuat pria ini sibuk. Dalam setahun, dirinya bisa menerima pesanan hingga 12 buah keris.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
"Tentu saja, dengan tujuan dan fungsi yang berbeda-beda," ucap bapak dua anak itu, Sabtu (9/8/2014).
Meski menyandang status sebagai seorang empu, namun keris yang dibuat dia ternyata memiliki fungsi yang beraneka ragam sesuai dengan permintaan para pemesan. Mulai dari yang hanya untuk suvenir, gebyak manten, hingga untuk cekelan (pegangan). Hanya bedanya, beberapa tahun terakhir, para pemesan keris lebih banyak berasal dari Jogja dan sekitarnya saja.
Sementara lima hingga 10 tahun lalu, pemesan keris lebih banyak berasal dari luar Jogja. Sebut saja misalnya, Jakarta, Surabaya, hingga beberapa daerah di luar Jawa. Bahkan, setiap tahun ada saja warga manca negara yang datang kepadanya untuk memesan keris. Uniknya, beberapa pemesan dari manca negara itu justru memfungsikan keris sebagai cekelan. Bahkan, ketika datang ke kediaman Ki Empu Sungkowo, mereka tak jarang sambil membawa 'orang pintar' untuk menguji khasiat keris yang dibuat oleh Ki Empu.